25.1 C
Probolinggo
Tuesday, June 6, 2023

Awal Kemarau, Empat Desa di Kab Probolinggo Ini Mulai Krisis Air Bersih

DRINGU, Radar Bromo – Musim baru memasuki awal kemarau. Namun, empat desa di Kabupaten Probolinggo sudah mengalami krisis air bersih. Bahkan, BPBD setempat sampai harus memberikan tandon air darurat di empat desa itu.

Empat desa itu ada di empat kecamatan. Antara lain Desa Rejing, Kecamatan Tiris; Desa Blimbing, Kecamatan Pakuniran; Desa Kedawung, Kecamatan Kuripan; dan Desa Tegalsono, Kecamatan Tegalsiwalan.

Kabid Kedaruratan dan Logistik di BPBD Kabupaten Probolinggo Zubaidullah menjelaskan, ada beberapa hal yang menyebabkan krisis air bersih di empat desa itu. Di antaranya, suplai atau distribusi air bersih antardusun tidak merata.

Di sisi lain, ketersediaan air bersih begitu sedikit. Hanya pada kondisi tertentu saja volume air bersih meningkat. Akhirnya, desa meminta kiriman air bersih.

Baca Juga:  Kabar Baik, Balita Pasien Covid-19 asal Dringu Sembuh

“Kami sudah mendapat laporan kekurangan air bersih. Bahkan, desa sudah bersurat meminta tandon air darurat. Setelah survei di lapangan ternyata memang membutuhkan,” terangnya.

Keempat desa tersebut sebelumnya memang sudah masuk data potensi kekeringan saat musim kemarau di Kabupaten Probolinggo. Oleh sebab itu, tim reaksi cepat (TRC) langsung meninjau ke lokasi saat BPBD mendapat laporan dan surat dari pemerintah desa.

Ada beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan sebelum pengiriman tandon air bersih dilakukan. Antara lain, ketersediaan air bersih minim; distribusi atau pipanisasi belum menjangkau seluruh dusun. Serta, belum tersedianya tandon air yang memadai untuk menampung air bersih.

DRINGU, Radar Bromo – Musim baru memasuki awal kemarau. Namun, empat desa di Kabupaten Probolinggo sudah mengalami krisis air bersih. Bahkan, BPBD setempat sampai harus memberikan tandon air darurat di empat desa itu.

Empat desa itu ada di empat kecamatan. Antara lain Desa Rejing, Kecamatan Tiris; Desa Blimbing, Kecamatan Pakuniran; Desa Kedawung, Kecamatan Kuripan; dan Desa Tegalsono, Kecamatan Tegalsiwalan.

Kabid Kedaruratan dan Logistik di BPBD Kabupaten Probolinggo Zubaidullah menjelaskan, ada beberapa hal yang menyebabkan krisis air bersih di empat desa itu. Di antaranya, suplai atau distribusi air bersih antardusun tidak merata.

Di sisi lain, ketersediaan air bersih begitu sedikit. Hanya pada kondisi tertentu saja volume air bersih meningkat. Akhirnya, desa meminta kiriman air bersih.

Baca Juga:  Belajar di Tenda, Siswa SDN Resongo IV Mengeluh Kepanasan

“Kami sudah mendapat laporan kekurangan air bersih. Bahkan, desa sudah bersurat meminta tandon air darurat. Setelah survei di lapangan ternyata memang membutuhkan,” terangnya.

Keempat desa tersebut sebelumnya memang sudah masuk data potensi kekeringan saat musim kemarau di Kabupaten Probolinggo. Oleh sebab itu, tim reaksi cepat (TRC) langsung meninjau ke lokasi saat BPBD mendapat laporan dan surat dari pemerintah desa.

Ada beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan sebelum pengiriman tandon air bersih dilakukan. Antara lain, ketersediaan air bersih minim; distribusi atau pipanisasi belum menjangkau seluruh dusun. Serta, belum tersedianya tandon air yang memadai untuk menampung air bersih.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/