MAYANGAN, Radar Bromo – Tahun ini setidaknya 13 proyek hibah fisik dialokasikan melalui APBD 2023 Kota Probolinggo. Nilainya mencapai total sekitar Rp 24 miliar. Komisi III DPRD Kota Probolinggo pun mengingatkan agar tidak ada tebang pilih dalam program pembangunan.
Ketua Komisi III DPRD Kota Probolinggo Agus Riyanto berharap, pembangunan di Kota Probolinggo dapat dirasakan semua masyarakat. Tidak tebang pilih dalam pelaksanaannya.
Begitu juga bantuan hibah fisik untuk lembaga, yayasan, ataupun ponpes. Seharusnya, diberikan dengan tanpa tebang pilih. Hal itu diingatkan Agus. Sebab, di lapangan dia menilai besarnya anggaran hibah fisik antara lembaga yang satu dengan yang lain ada selisih yang sangat besar.
”Kami berharap, pembangunan dan bantuan yang direncanakan di Kota Probolinggo bisa menyeluruh. Tidak tebang pilih,” katanya pada Jawa Pos Radar Bromo kemarin.
Data yang dihimpun Jawa Pos Radar Bromo menyebutkan, anggaran sekitar Rp 24 miliar untuk hibah fisik paling besar dialokasikan untuk hibah rekonstruksi Jalan Prof Hamka. Nilainya mencapai Rp 15,7 miliar.
Lalu, hibah pembangunan ruang kelas asrama santri Ponpes Riyadlus Sholihin sebesar Rp 3,6 miliar. Pembangunan aula dan ruang kelas Ponpes Zainul Islah sekitar Rp 2,2 miliar dan pembangunan ruang aula Ponpes An-Nur sekitar Rp 1,1 miliar.
Sedangkan hibah fisik lainnya nilai anggarannya di bawah Rp 1 miliar. Paling kecil hibah fisik rehabilitasi Yayasan Rodulatul Hasaniyah sekitar Rp 25 juta dan pembangunan tendon masjid Nurul Iman Wiroborang sekitar Rp 50 juta.