KADEMANGAN, Radar Bromo – Banjir dampak meluapnya Sungai Kademangan, Kota Probolinggo, Minggu (20/11) sore, sudah surut. Tercatat ada 119 rumah yang terdampak. Syukur tak sampai ada yang rusak parah. Hanya tergenang air selama sekitar 3 jam.
Setelah banjir di Jalan Prof. Dr. Hamka, Kelurahan Pohsangit Kidul, surut, Pemkot Probolinggo langsung membersihkan sejumlah fasilitas umum. Terutama Dam Kelep yang dipenuhi sampah.
Senin (21/11), petugas gabungan dari tiga instansi diturunkan. Yakni, dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Probolinggo.
Mereka bersih-bersih di sekitar aliran dam. Menggunakan satu unit ekskavator dan 10 truk pengangkut sampah. Petugas sampai bolak-balik mengevakuasi sampah yang terdiri atas ranting pohon hingga barongan bambu. Seluruh sampah langsung diangkut ke tempat pemrosesan akhir (TPA) di Jalan Anggrek.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo Sugito Prasetyo mengatakan, pembersihan Dam Kelep merupakan upaya normalisasi fungsi dam oleh UPTD Wilayah Sungai Pekalen Provinsi Jawa Timur. Agar tidak terganggu dan menyebabkan banjir.
Apa sampah banjir akibat ulah warga yang membuang sampah ke sungai? Kata Sugito, kemungkinan ini pasti ada. Saat ini hulu sungai banyak ditanami pohon dan tanaman produktif yang akarnya tidak kuat. Karena itu, ketika debit air meningkat dan arusnya kencang, tanaman itu terbawa air.
“Bisa juga ulah warga yang buang sampah ke sungai. Semalam malah kami menemukan banyak pohon pisang, pohon sengon, hingga barongan bambu di aliran ini. Akibatnya, Dam Kelep tersumbat,” jelasnya.