KANIGARAN, Radar Bromo – Buninten, 56, baru selesai berjualan di Pasar Baru Kota Probolinggo, Sabtu (22/10) siang. Dia pun bergegas pulang. Namun, baru saja duduk di becak langganannya, sebuah pohon Angsana tiba-tiba tumbang. Braakk, jatuh tepat di becak yang dinaikinya.
Eten -panggilannya- tidak bisa menghindar. Demikian pula Totok Kosdiyanto, 52, pemilik becak yang saat itu bersiap mengayuh becaknya. Keduanya sama-sama tertimpa pohon yang tumbang. Tidak bisa bergerak. Tertindih pohon dengan tinggi sekitar 5 meter itu.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Eten yang asal Randuagung, Kabupaten Lumajang itu meninggal karena luka parah. Kedua tangan dan jarinya patah.
Sementara Totok mengalami luka-luka. Warga Kelurahan/Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo itu mengalami luka robek di kepala.
Peristiwa ini terjadi pukul 12.00. Tepat di depan Apotek Sarinah, Jalan Panglima Sudirman. Di seberang Pasar Baru. Salah satu ruas jalan terpadat di Kota Probolinggo.
Pohon yang berdiri di Utara jalan, tepat di depan Apotek Sarinah, tumbang ke Selatan. Totok yang hendak mengayuh becaknya di Selatan jalan, sempat terjatuh dari kursi kemudi becaknya. Lalu terkapar di aspal karena tertimpa dahan pohon.
Dia langsung pingsan. Darah mengucur ke aspal jalan dari bagian kepalanya yang robek.