KEDOPOK, Radar Bromo– Warga Kota Probolinggo harus lebih waspada. Bencana pohon tumbang masih rawan terjadi. Selama tiga hari terakhir tercatat ada 30 pohon yang tumbang. Syukur tak sampai memakan korban jiwa.
Dari catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo, dari 30 kejadian, terbanyak terjadi pada Kamis (17/11). Ada 18 pohon tumbang. Bahkan, saat itu juga ada dua tower dan satu baliho roboh.
Jumat (18/11), ada tujuh pohon tumbang. Kejadian saat itu, nyaris makan korban. Salah satu pengendara terluka ringan usai tertimpa pohon.
Sabtu (19/11), BPBD menerima laporan ada empat pohon tumbang. Masing-masing di Jalan Kerinci, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Panglima Sudirman, Kampung Grajakan, serta di dekat Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL).
Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo Sugito Prasetyo mengatakan, kejadian pohon tumbang dampak dari bencana hidrometeorologi. Diperkirakan hal ini akan terjadi sampai Februari 2023. Namun, puncaknya akan terjadi pada Desember 2022.
“Tidak hanya pohon tumbang, angin kencang dan banjir juga rawan terjadi selama masa bencana hidrometeorologi ini. Karena itu, kami harap masyarakat Kota Probolinggo tetap berhati-hati,” ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat yang memiliki pohon rimbun di halamannya dan rawan roboh segera dikepras. BPBD bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga terus memantau pohon-pohon di jalan umum dan di dekat fasilitas umum.