KESEJAHTERAAN petani menjadi atensi utama Pemdes Sumberagung, Kecamatan Dringu. Maklum sebagian besar masyarakat di sini menggantungkan hidupnya dari bertani. Tahun ini, pemdes membangun jalan usaha tani.
Jalan usaha tani yang akan dibangun sepanjang 450 meter. Pembangunan ini lanjutan dari tahun lalu. Pada 2021, jalan yang sudah terbangun 160 meter. Akses ini menjadi fokus Pemdes Suberagung dan menjadi atensi agar bisa menekan biaya produksi yang dikeluarkan petani.

Kades Sumberagung Elmidi mengungkapkan, pihaknya fokus pada jalan usaha tani di Dusun Mawar. Sebab, selama ini petani mengeluhkan biaya produksi yang mahal. Petani harus menyewa kuli panggul untuk membawa hasil panen. Upahnya Rp 90 ribu per kuintal. Sementara di Dusun Mawar, ada 90 hektare sawah. Jarak paling jauh dengan jalan utama desa mencapai 1,5 kilometer.
Mayoritas, petani di Dusun Mawar adalah petani bawang. Saat musim panen bawang, untuk ukuran 1/3 hektare, bisa mencapai empat ton. Dengan adanya jalan usaha tani, bisa memangkas biaya Rp 60 ribu.
“Kalau jalan usaha tani sudah terbangun, biaya produksi tinggal Rp 30 ribu. Total tiga kilometer yang akan dibangun dan diselesaikan dalam enam tahun,” ungkapnya.
Dengan adanya jalan usaha tani, maka bisa menaikkan harga jual sawah. Saat ini, untuk sepertiga hektare sawah, di kisaran Rp 400 juta sampai Rp 500 juta. Kalau jalan ini sudah terhubung, maka harga jual bisa dua kali lipat.
“Kami perkirakan bisa Rp 750 sampai Rp 800 juta. Selain itu, jika ada jalan usaha tani, maka traktor bisa masuk. Selama ini, harus memutar lewat lahan lain,” jelas Elmidi.