SUMBERASIH, Radar Bromo – Gerak cepat harus dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, setelah ada kasus difteri di Desa Gili Ketapang, Sumberasih. Setelah satu pasien yang usianya anak-anak meninggal dunia, seluruh warga yang tinggal di satu pulau tersebut, divaksin difteri masal.
Saat ini Dinkes mencatat, sudah ada 3.300 warga setempat baru selesai divaksin. Jumlahnya memang masih kurang banyak karena sebanyak 8.268 warga menjadi sasaran vaksinasi masal difteri ini.
Vaksin masal ini memang rekomendasi Provinsi Jawa Timur. Penyelidikan epidemiologi sekaligus pemetaan terhadap faktor-faktor risiko dilakukan. Tidak mengherankan untuk percepatan pelaksanaan, Dinkes membuka 7 pos dengan petugas dari Puskesmas Sumberasih.
“Dalam sehari, masing-masing pos setidaknya harus melakukan vaksinasi difteri sebanyak 300 orang. Ini dilakukan untuk membendung jangan sampai terjadi penyebaran yang luas. Sebab difteri penyebarannya cepat melalu droplet,” kata Plt. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Mujoko.
Ia menjelaskan, sampai Jumat (18/3) warga Desa Gili Ketapang yang sudah divaksinasi difteri mencapai 3.300 orang. Sehingga masih kurang lebih sekitar 4.968 orang yang harus segera divaksin. Perlu penguatan dan dukungan masyarakat agar percepatan vaksinasi ini bisa dilakukan. Sebab potensi warga tidak mau divaksin masih ada. Sementara vaksinasi harus dilakukan.
“Tenaga kalau dari Puskesmas Sumberasih door to door semua. tidak akan mampu. Tim vaksinator di lapangan ada 40 orang. Itu tim yang sangat besar. Ini kalau terlalu lama, juga tidak baik terkait dengan strategi percepatan vaksinasi secara masal tersebut,” ungkapnya.