27.9 C
Probolinggo
Monday, March 27, 2023

Harga Minyak Goreng Masih di Atas Rp 14 Ribu  

DRINGU, Radar Bromo Pemerintah Pusat sudah memberikan subsidi minyak goreng dan menetapkan harga jual Rp 14 ribu/liter. Namun, kebijakan itu belum berjalan sepenuhnya di daerah. Bahkan, saat operasi pasar pun harga minyak goreng masih Rp 17 ribu per liter di Kabupaten Probolinggo.

Pantauan Jawa Pos Radar Bromo, harga minyak goreng di pasar-pasar tradisional dan toko-toko masih di kisaran Rp 19.500 – Rp 20 ribu per liter di Kabupaten Probolinggo. Memang, ada minyak goreng yang dijual Rp 14 ribu sesuai ketentuan pemerintah.

Namun, hanya toko modern yang menjual seharga Rp 14 ribu. Dan kemarin, stok minyak goreng di toko modern sudah habis.

Operasi pasar sendiri dilakukan di Pasar Dringu, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, kemarin (20/1). Operasi pasar itu digelar Pemkab setempat dan Bulog Subdivre Probolinggo. Namun, pembeli yang datang tidak seramai operasi pasar di hari pertama.

Baca Juga:  Hati-hati, Ada Lubang Besar di Perbatasan Dringu-Probolinggo yang Bahayakan Pengendara

Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo Mohamad Natsir mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bulog agar menggelar operasi pasar minyak goreng. Juga menetapkan harga jual Rp 14 ribu per liter seperti keputusan pemerintah pusat.

Namun, sampai saat ini Bulog belum memiliki stok minyak goreng bersubsidi. Karena itu, Bulog tidak dapat menjual minyak goreng sesuai harga subsidi dari pusat, yaitu Rp 14 ribu. Kemarin, saat operasi pasar Bulog menjual minyak goreng seharga Rp 17 ribu per liter.

”Memang kebijakan subsidi harga minyak goreng itu belum menyeluruh. Karena itu, harga di toko, pasar, dan termasuk harga saat operasi pasar masih di atas Rp 14 ribu per liter,” terangnya.

Asisten Manajer Penjualan Ritel di Bulog Subdivre Probolinggo Ummas Wahidul Qolbi menjelaskan, operasi pasar kemarin memang tidak seramai yang pertama. Penyebabnya, karena harga minyak di toko-toko ritel sudah mencapai Rp 14 ribu per liter. Sehingga masyarakat banyak yang membeli di toko ritel.

Baca Juga:  Emak-emak Serbu Operasi Pasar Demi Sembako Murah, Lihat Nih Antreannya

Meski demikian, harga minyak goreng di pasar tradisional masih di atas Rp 14 ribu per liter. Itulah mengapa, pihaknya tetap menggelar operasi pasar.

”Minyak goreng kami siapkan tiga dus dan tiap dus isi 12 liter yang dijual operasi pasar,” katanya.

Bulog sendiri, menurut Ummas, bukan pelaksana penjualan minyak goreng bersubsidi. Karena itu, harga jual minyak goreng saat operasi pasar sebesar Rp 17 ribu/liter. Menurutnya, harga ini sesuai dengan harga yang ditetapkan Bulog.

”Kami Bulog tidak ditunjuk atau bukan sebagai pelaksana penjualan minyak goreng subsidi. Karena itu, harga jual minyak goreng sesuai harga Bulog,” ujarnya. (mas/hn)

 

DRINGU, Radar Bromo Pemerintah Pusat sudah memberikan subsidi minyak goreng dan menetapkan harga jual Rp 14 ribu/liter. Namun, kebijakan itu belum berjalan sepenuhnya di daerah. Bahkan, saat operasi pasar pun harga minyak goreng masih Rp 17 ribu per liter di Kabupaten Probolinggo.

Pantauan Jawa Pos Radar Bromo, harga minyak goreng di pasar-pasar tradisional dan toko-toko masih di kisaran Rp 19.500 – Rp 20 ribu per liter di Kabupaten Probolinggo. Memang, ada minyak goreng yang dijual Rp 14 ribu sesuai ketentuan pemerintah.

Namun, hanya toko modern yang menjual seharga Rp 14 ribu. Dan kemarin, stok minyak goreng di toko modern sudah habis.

Operasi pasar sendiri dilakukan di Pasar Dringu, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, kemarin (20/1). Operasi pasar itu digelar Pemkab setempat dan Bulog Subdivre Probolinggo. Namun, pembeli yang datang tidak seramai operasi pasar di hari pertama.

Baca Juga:  Siapkan Dana Setengah Miliar Lebih Bila Perlu Operasi Pasar

Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo Mohamad Natsir mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bulog agar menggelar operasi pasar minyak goreng. Juga menetapkan harga jual Rp 14 ribu per liter seperti keputusan pemerintah pusat.

Namun, sampai saat ini Bulog belum memiliki stok minyak goreng bersubsidi. Karena itu, Bulog tidak dapat menjual minyak goreng sesuai harga subsidi dari pusat, yaitu Rp 14 ribu. Kemarin, saat operasi pasar Bulog menjual minyak goreng seharga Rp 17 ribu per liter.

”Memang kebijakan subsidi harga minyak goreng itu belum menyeluruh. Karena itu, harga di toko, pasar, dan termasuk harga saat operasi pasar masih di atas Rp 14 ribu per liter,” terangnya.

Asisten Manajer Penjualan Ritel di Bulog Subdivre Probolinggo Ummas Wahidul Qolbi menjelaskan, operasi pasar kemarin memang tidak seramai yang pertama. Penyebabnya, karena harga minyak di toko-toko ritel sudah mencapai Rp 14 ribu per liter. Sehingga masyarakat banyak yang membeli di toko ritel.

Baca Juga:  Direnovasi Anggaran Rp 1,1 M, Masjid Agung Raudlatul Jannah Masih Bocor

Meski demikian, harga minyak goreng di pasar tradisional masih di atas Rp 14 ribu per liter. Itulah mengapa, pihaknya tetap menggelar operasi pasar.

”Minyak goreng kami siapkan tiga dus dan tiap dus isi 12 liter yang dijual operasi pasar,” katanya.

Bulog sendiri, menurut Ummas, bukan pelaksana penjualan minyak goreng bersubsidi. Karena itu, harga jual minyak goreng saat operasi pasar sebesar Rp 17 ribu/liter. Menurutnya, harga ini sesuai dengan harga yang ditetapkan Bulog.

”Kami Bulog tidak ditunjuk atau bukan sebagai pelaksana penjualan minyak goreng subsidi. Karena itu, harga jual minyak goreng sesuai harga Bulog,” ujarnya. (mas/hn)

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru