PROBOLINGGO, Radar Bromo – Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Probolinggo terus mengkalkulasi ketersediaan stok beras di wilayah kerjanya. Hingga pekan kedua Desember, stok beras tersisa dalam gudang sebanyak 3.600 ton. Ketersediaan beras diprediksi bertahan sampai dengan Februari mendatang.
Pemenuhan stok beras menjadi perhatian serius Bulog Sub Divre Probolinggo. Pasalnya permintaan pasar yang tinggi saat ini membuat stok beras kian menipis. Sementara pemenuhan stok masih belum dapat dilakukan dengan maksimal. Lantaran panen raya masih akan berlangsung pada tahun depan.
Asisten manajer operasional dan pelayanan publik Perum Bulog Sub Divre Probolinggo, Nugroho mengatakan bahwa jumlah stok beras yang dikeluarkan cukup banyak. Dalam setiap bulannya, hampir mencapai 2.000 ton. Tingginya permintaan tersebut dipengaruhi oleh musim. Ketika masuk musim kemarau. Permintaan beras di pasaran meningkat. Sementara stok yang ada hanya sedikit.
“Banyak petani yang beralih tanam menyesuaikan ketersediaan irigasi sawah. Kalau musim kemarau, atau sebelum panen raya stok di pasaran sedikit. Permintaan pemenuhan beras pada bulog juga lebih banyak,” katanya.
Nugroho bilang, sampai dengan pekan kedua bulan Desember stok beras dalam gudang tersisa 3.600 ton. Beras itu tersebar di gudang penyimpanan Perum Bulog Sub Divre Probolinggo meliputi Kabupaten dan Kota Probolinggo, serta Kabupaten Lumajang.
Dalam kondisi seperti ini, Bulog tidak hanya mengeluarkan stok beras yang ada di dalam gudang. Namun juga menyusun langkah strategis apabila kebutuhan beras sudah berada pada ambang kritis. Di antaranya adalah melakukan pembelian pada rekanan sebagai pengadaan stok beras. Agar stok dapat bertambah dan mampu mencukupi kebutuhan sampai dengan panen raya.