LECES, Radar Bromo – Memasuki masa pancaroba, bukan berarti bencana kekeringan di wilayah Kabupaten Probolinggo, telah berlalu. Sejauh ini, masih banyak dusun yang membutuhkan kiriman air bersih, karena hujan belum merata.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo Sugeng Suprisayoga mengatakan, saat ini telah masuk masa peralihan musim dari kemarau menuju musim hujan. Namun, pihaknya masih terus melakukan pengiriman air ke wilayah terdampak bencana kekeringan.
“Meski sudah masuk masa pancaroba, di mana hujan sudah mulai turun, pengiriman air bersih masih terus kami lakukan. Karena, wilayah kekeringan masih tetap membutuhkan suplai air,” ujarnya.
Meski sudah ada hujan, Sugeng mengatakan, pada masa pancaroba bukan berarti bencana kekeringan sudah selelesai. Sebab, masa ini intensitas hujan belum stabil. “Jadi pengiriman air kami lakukan di beberapa wilayah yang sebelumnya belum mendapat jatah air sama sekali. Sebab, masih ada wilayah yang menunggu giliran kiriman air,” ujarnya.
Dari data BPBD, tercatat ada 31 dusun di 14 desa yang tersebar di 10 kecamatan yang selama ini meminta kiriman air ke BPBD. Meliputi, Kecamatan Gading, Banyuanyar, Kuripan, Tegalsiwalan, dan Wonomerto. Kemudian, Kecamatan Lumbang, sumber, Tongas, Tiris, dan Kecamatan Leces.
Sugeng mengatakan, pada masa pancaroba ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian masyarakat. Mengingat, pada masa ini juga bisa terjadi bencana angin kencang, banjir, dan longsor.
“Hal penting lainnya menyiap segala sesuatunya pada masa pancaroba. Salah satu tidak membuang sampah sembarangan untuk mencegah terjadinya banjir. Serta, memotong pohon yang dirasa mudah tumbang akibat angin kencang dan melihat keadaan rumah, utamanya pada bagian atapnya,” jelasnya. (mu/rud)