Namun, rupanya warga RT 2 memilih membangun tembok pembatas. Karenanya, keluarga Anik dan Imam terisolasi. “Sudah beberapa kali dilakukan mediasi. Mereka minta saya ganti rugi biaya pembangunan tembok dan resapan. Saya uang dari mana,” ujarnya.
Ia berharap tembok itu dibongkar. Sebab, jalan ini merupakan akses satu-satunya menuju rumahnya. “Ada jalan setapak milik pribadi. Itu hanya cukup satu motor saja. Saya berharap temboknya dibongkar,” ujarnya. (rpd/rud)