PAKUNIRAN, Radar Bromo – Banjir bandang menerjang Desa Gunggungan Kidul masih berpotensi terjadi lagi. Sebab saat ini memasuki puncak penghujan. Bencana hidrometereologi masih mengancam melihat hujan yang turun, intensitasnya masih tinggi.
Untuk mengantisipasi bencana susulan, puluhan Pleton Khusus (Tonsus) personel Polres Probolinggo ditugaskan secara khusus di Desa Gunggungan Kidul. Personel disiagakan untuk berjaga-jaga kemungkinan muncul banjir susulan atau bencana alam lainnya.
Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, guna menyikapi cuaca ekstrem dan kejadian bencana alam banjir bandang kembali terjadi, sebanyak 30 anggota Tonsus akan disebar. Mereka diminta untuk merespons cepat ketika datang bencana alam susulan di Desa Gunggungan Kidul.
“Merespons terjadinya bencana alam lain atau susulan. Nantinya kalau dibutuhkan akan kami tambah lagi. Tentu, kami akan kerja sama juga bersama pihak pemerintah dan Kodim 0820 Probolinggo,” kata kapolres meninjau jembatan terputus, Rabu (19/1).
Ke-30 personel Tonsus telah disiagakan di sejumlah titik berbeda lokasi-lokasi yang rawan bencana. Jadi, tidak hanya di Pakuniran saja. Namun begitu, lantaran bencana tersebut telah terjadi di wilayah Pakuniran, maka ke-30 personel tonsus tersebut sementara di turunkan di wilayah Pakuniran.
“Standby di Polsek Pakuniran keseluruhan. Sebagian ada yang berada di lokasi bencana,” jelasnya.
Selain 30 anggota Tonsus dari Satuan Samapta dan Bhayangkara (Satsabhara) Polres Probolinggo, Arsya juga meminta para Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) untuk sosialisasi kewaspadaan. “Ketika ada bencana susulan kami bisa merespons dengan cepat. Sehingga tidak ada korban jiwa. Sekarang cuaca ekstrem masih berpotensi. Mari bersama-sama untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya.