Tekankan Pembiasaan Hidup Bersih

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperkenalkan pola hidup bersih kepada anak-anak. Seperti dilakukan guru Kelompok Bermain (KB) Taman Indria I, Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Citra Andika Setyowati.

RIDHOWATI SAPUTRI, Kanigaran

Anak-anak usia dini masih belum memahami dengan benar konsep hidup bersih. Perlu pengajaran khusus kepada anak dengan cara sederhana dan mudah dipahami. Sehingga, mereka tak bosan dan lebih mudah paham.

Inilah yang membuat Citra Andika Setyowati, menciptakan sebuah karya cerita bergambar. Karya mengandung pelajaran berharga itu diberi judul; Bersih Itu Sehat. “Ceritanya ini menekankan tentang pentingnya hidup bersih. Berawal dari kebiasaan anak-anak yang suka jajan tidak hanya di sekolah dan di luar sekolah. Dalam buku ini diajarkan soal kebersihan. Seperti, sebelum membeli jajan cuci tangan dulu,” ujarnya.

Citra mengatakan, kebiasaan ini sudah diterapkan kepada anak didiknya. Bahkan, di ruang kelas juga disediakan wadah berisi air untuk cuci tangan. “Setiap selesai kegiatan belajar, seperti menggambar atau membuat kerajian, anak-anak harus segera membersihkan tanggannya dengan air,” ujarnya.

Dalam membuat karyanya ini, Citra mengaku butuh waktu seminggu. Mulai dari proses menggambar sampai pewarnaan. “Paling sulit proses menggambar. Karena, saya memang tidak bisa menggambar. Pewarnaan susah. Seperti memadu padankan warna, saya masih belajar juga,” ujarnya.

Akhirnya, Citra belajar menggambar pada salah satu rekannya yang juga guru di KB Taman Indria. Citra mengaku, juga menyempatkan untuk praktik membacakan cerita bergambar hasil karyanya kepada anak didiknya. “Respon mereka sangat bagus. Mereka berkata; ‘oh habis gambar harus cuci tangan ya Bu,” ujar Citra menirukan anak didiknya.

Menurutnya, mengajar anak-anak KB, terutama untuk bercerita lebih mudah menggunakan media gambar. Mereka lebih mudah memahami apa yang disampaikan guru. “Lebih mudah menyampaikan pesan melalui cerita bergambar,” ujar nominasi PAUD Award 2018 gelaran Disdikpora Kota Probolinggo itu. (rud)

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperkenalkan pola hidup bersih kepada anak-anak. Seperti dilakukan guru Kelompok Bermain (KB) Taman Indria I, Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Citra Andika Setyowati.

RIDHOWATI SAPUTRI, Kanigaran

Anak-anak usia dini masih belum memahami dengan benar konsep hidup bersih. Perlu pengajaran khusus kepada anak dengan cara sederhana dan mudah dipahami. Sehingga, mereka tak bosan dan lebih mudah paham.

Inilah yang membuat Citra Andika Setyowati, menciptakan sebuah karya cerita bergambar. Karya mengandung pelajaran berharga itu diberi judul; Bersih Itu Sehat. “Ceritanya ini menekankan tentang pentingnya hidup bersih. Berawal dari kebiasaan anak-anak yang suka jajan tidak hanya di sekolah dan di luar sekolah. Dalam buku ini diajarkan soal kebersihan. Seperti, sebelum membeli jajan cuci tangan dulu,” ujarnya.

Citra mengatakan, kebiasaan ini sudah diterapkan kepada anak didiknya. Bahkan, di ruang kelas juga disediakan wadah berisi air untuk cuci tangan. “Setiap selesai kegiatan belajar, seperti menggambar atau membuat kerajian, anak-anak harus segera membersihkan tanggannya dengan air,” ujarnya.

Dalam membuat karyanya ini, Citra mengaku butuh waktu seminggu. Mulai dari proses menggambar sampai pewarnaan. “Paling sulit proses menggambar. Karena, saya memang tidak bisa menggambar. Pewarnaan susah. Seperti memadu padankan warna, saya masih belajar juga,” ujarnya.

Akhirnya, Citra belajar menggambar pada salah satu rekannya yang juga guru di KB Taman Indria. Citra mengaku, juga menyempatkan untuk praktik membacakan cerita bergambar hasil karyanya kepada anak didiknya. “Respon mereka sangat bagus. Mereka berkata; ‘oh habis gambar harus cuci tangan ya Bu,” ujar Citra menirukan anak didiknya.

Menurutnya, mengajar anak-anak KB, terutama untuk bercerita lebih mudah menggunakan media gambar. Mereka lebih mudah memahami apa yang disampaikan guru. “Lebih mudah menyampaikan pesan melalui cerita bergambar,” ujar nominasi PAUD Award 2018 gelaran Disdikpora Kota Probolinggo itu. (rud)