MAYANGAN, Radar Bromo – Pedagang di Pasar Baru yang menempati bedak di Jalan Cut Nyak Dien dan Jalan Siaman, kini tengah resah. Sebab ada kabar bedak di sekitar tempat penampungan sementara (TPS) akan dibongkar dan akan dipindah ke dalam pasar. Mereka yang resah adalah yang tidak terdaftar sebagai pedagang aktif.
Keresahan itu diungkapkan Dessi Nurhalimah, 29. Pedagang bambu rebung asal Desa Gunung Tugel, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo ini memang berjualan di trotoar atau di belakang bedak Jl. Cut Nyak Dien. Dia mendengar dari beberapa pedagang bahwa di awal tahun bedak akan dibongkar.
Meski dia tidak terdaftar sebagai pedagang aktif, pihaknya meminta supaya mendapatkan bedak di dalam pasar. Sebab, ia sudah berjualan di dalam Pasar Baru sejak 15 tahun lalu. Namun lantaran dinilai sepi, dia tidak meneruskan sewanya dan berpindah ke luar pasar.
“Perkiraan tahun 2016 lalu saya tidak meneruskan sewa dan berjualan di trotoar. Saat TPS (tempat penampungan sementara, Red) ini dibangun,” katanya. Ia berharap, jika memang informasi yang ia terima benar akan segera dibongkar, dia berharap bisa mendapatkan bedak.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP), Kota Probolinggo Fitriawati Jufri, membantah pembongkaran bedak tersebut. Pasalnya, pembangunan Pasar Baru belum rampung digarap. Otomatis, pedagang belum bisa masuk ke dalam pasar.
Jika pembangunan dinyatakan selesai dan pedagang bisa masuk, data alamat dan nama yang digunakan ialah data tahun 2017. Soal pedagang yang tidak tercatat di dalamnya, maka belum menjadi prioritas DKUPP. Oleh karena itu, DKUPP akan selektif terkait penempatan bedak. Mengingat tempatnya terbatas.