MAYANGAN, Radar Bromo – Dua tahun penghargaan adipura ditiadakan karena pandemi. Tahun ini penilaian adipura kembali diadakan. Senin (17/10), tim penilai adipura turun menilai Kota Probolinggo. Salah satu yang menjadi perhatian serius DLH Kota, keberadaan tempat pemrosesan akhir (TPA) di Jalan Anggrek Mayangan yang nyaris overload.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo, Rahma Deta Antariksa. Saat dikonfirmasi, penilaian adipura tahap pertama di Kota Probolinggo telah dilakukan. Tim penilai mengunjungi sejumlah tempat. Mulai sekolah, Pantai Permata, TPA Jalan Anggrek Mayangan dan tempat pengolahan sampah di Ungup-ungup Kanigaran.
”Untuk penilaian adipura, memang dibutuhkan peran semua pihak. Oleh karena itu, kami koordinasi dengan perangkat daerah terkait dan pihak lain, terkait penilaian adipura ini,” katanya.
Objek penilain adipura mana yang butuh perhatian khusus dari DLH? Deta mengaku, objek yang perlu diseriusi adalah TPA Jalan Anggrek. TPA ini kondisinya sudah 80 persen penuh. Sebab, tiap harinya sekitar 70 ton sampah yang masuk di TPA tersebut. Dengan kondisi 20 persen yang tersisa, diperkirakan akan terisi atau penuh dalam waktu 1,5 tahun ke depan.
Untuk itu, pihaknya segera mengambil langkah untuk menekan sampah-samaph masuk semua ke TPA. Salah satunya, dengan membanguan Pusat Daur Ulang (PDU) di Ungup-ungup Kanigaran. ”Kami bangun PDU di Ungup-ungup ini, supaya menekan sampah-sampah tidak terbuang ke TPA semua. Tetapi, sebagian dapat dipilah dan dikelola di pusat daur ulang,” terangnya.