PROBOLINGGO, Radar Bromo-Mobil yang ditumpangi Daood Abdullah Al Daood, pemain alat musik darbuka grup islami Debu mengalami kecelakaan maut di Tol Probolinggo. Dua orang tewas. Bagaimana kondisi Daood?
Daood termasuk korban yang alami luka berat dalam kecelakaan maut di KM 837-200 itu. Salman, salah satu pengurus Band Debu dari Jakarta menerangkan, rombongan yang berangkat termasuk dua yang meninggal merupakan bagian kru dari Band Debu.
Memang, grub band tersebut kerap mendatangi sejumlah ponpes untuk berziarah saat Ramadan. Sekitar dua bulan lalu, juga sempat mendatangi Ponpes Raudlatul Jannah, di Klaseman, Kecamatan Gending.
“Jadi, semuanya itu kru dari band Debu, kecuali sopir. Soalnya kami sewa travel atau pihak ketiga,” terang Salman saat ditemui di IGD RSUD dr Moh Saleh.
Dari tiga kru Debu yang alami luka-luka, sampai Senin sore (18/4), baru Daood Abdullah Al Daood yang dipindahkan ke RSUD dr Soetomo di Surabaya. “Untuk lainnya masih dilakukan observasi disini. jika sudah memungkinkan kami akan rujuk ke Surabaya juga,” terang Salman.
Diketahui, Daood alami luka patah kaki sebelah kanan. Namun kondisinya masih sadar dan bisa diajak bicara. Sedangkan Umar, dan Jamilah Binti Abdul Qadir, masih dalam perawatan.
Umar diduga alami gagar otak ringan. Sementara Jamilah masih dilakukan observasi. Sebab yang bersangkutan mengatakan bahwa bagian tulang belakang bawah dan dekat dengan tulang ekor sakit. Sementara Miyarto, sopir mobil juga alami luka-luka.
Selain Daood, jenazah pasangan suami istri asal Malaysia yang meninggal di lokasi kejadian, juga dibawa ke RS Surabaya. Daood sendiri dirujuk ke RS Surabaya pada pukul 10.20 dari RSUD Moch Saleh sedangkan kedua jenazah pada pukul 16.00.