27.5 C
Probolinggo
Saturday, March 25, 2023

BPBD: Musim Kemarau Diprediksi Bisa Panjang

KEDOPOK, Radar Bromo– Musim hujan akan segera pamit dan berganti kemarau. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah memprediksi, kemarau akan dimulai April mendatang. Kemarau diperkirakan akan lebih panjang karena ada pengaruh dari badai Elnino.

Ini sesuai dari rilis BMKG yang diterima BPBD. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Probolinggo Sugito Prasetyo menerangkan, dalam rilis BMKG menyebut, adanya peralihan angin barat, atau monsun Asia menjadi angin timuran atau monsun Autralia yang bertiup dari arah Australia menuju benua Asia melintasi kepulauan Indonesia.

“Dari rilis tersebut, di akhir Maret hingga april, ada 119 zona musim, atau 17 persen wilayah akan memasuki musim kemarau. Yakni Nusa Tenggara Timur – Barat, dan Bali, kemudian di susul sebagian wilayah Jawa Timur dan musim kemarau itu akan berkepanjangan. Khususnya bagi wilayah yang sifat musim kemarau di bawah normal,” ujar Sugito, Kamis (16/3) siang.

Baca Juga:  Dispendik Berharap Ada Regulasi Baru soal Nasib Guru Honorer

Pada bulan Mei hingga Juni 2023, secara bergantian seluruh wilayah mulai dari Sumatera, hingga Papua memasuki musim kemarau. Dengan dimulainya awal musim kemarau, diprediksi di Probolinggo bertepatan dengam bulan Ramadan. BPBD mengimbau masyarakat untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh, serta menjaga kondisi lingkungan sekitar. Salah satunya memastikan cadangan air cukup. (rpd/fun)

KEDOPOK, Radar Bromo– Musim hujan akan segera pamit dan berganti kemarau. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah memprediksi, kemarau akan dimulai April mendatang. Kemarau diperkirakan akan lebih panjang karena ada pengaruh dari badai Elnino.

Ini sesuai dari rilis BMKG yang diterima BPBD. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Probolinggo Sugito Prasetyo menerangkan, dalam rilis BMKG menyebut, adanya peralihan angin barat, atau monsun Asia menjadi angin timuran atau monsun Autralia yang bertiup dari arah Australia menuju benua Asia melintasi kepulauan Indonesia.

“Dari rilis tersebut, di akhir Maret hingga april, ada 119 zona musim, atau 17 persen wilayah akan memasuki musim kemarau. Yakni Nusa Tenggara Timur – Barat, dan Bali, kemudian di susul sebagian wilayah Jawa Timur dan musim kemarau itu akan berkepanjangan. Khususnya bagi wilayah yang sifat musim kemarau di bawah normal,” ujar Sugito, Kamis (16/3) siang.

Baca Juga:  Dispendik Berharap Ada Regulasi Baru soal Nasib Guru Honorer

Pada bulan Mei hingga Juni 2023, secara bergantian seluruh wilayah mulai dari Sumatera, hingga Papua memasuki musim kemarau. Dengan dimulainya awal musim kemarau, diprediksi di Probolinggo bertepatan dengam bulan Ramadan. BPBD mengimbau masyarakat untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh, serta menjaga kondisi lingkungan sekitar. Salah satunya memastikan cadangan air cukup. (rpd/fun)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru