24.3 C
Probolinggo
Thursday, March 30, 2023

Emak-emak di Tanjungrejo Tongas Hadang Truk Tambang

TONGAS, Radar Bromo – Banyak jalan rusak. Sementara kompensasi uang karena debu di sepanjang jalan juga tak cair empat bulan terakhir. Karena alasan itu, sejumlah emak-emak warga Desa Tanjungrejo, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, pun protes. Mereka menghadang truk tambang yang melintas di jalan kabupaten di desa setempat, Senin (17/1).

Aksi mereka menghadang truk tambang itu sempat viral di media sosial (medsos). Sekitar pukul 07.00, mereka mulai menghadang truk tambang yang lewat di jalan setempat.

Tentu saja, cara mereka menghadang truk sangat khas emak-emak.

Sebuah lincak diletakkan melintang di jalan. Lalu, mereka duduk bersama di lincak tersebut. Bahkan, ada yang sambil menggendong anaknya.

Baca Juga:  Verifikasi Lagi Kartu UMKM untuk Ketahui Jenis Usahanya

Praktis, lincak itu menutup hampir semua badan jalan. Sebab, jalan di desa setempat tidak lebar. Hanya kendaraan roda dua yang bisa lewat saat jalan itu ditutup lincak.

Sambil duduk, mereka protes tentang kerusakan jalan. Juga protes tentang uang kompensasi membersihkan debu yang tidak cair empat bulan terakhir.

Aksi menutup jalan itu berlangsung sekitar 15 menit. Hingga akhirnya, petugas Polsek Tongas datang dan meminta warga membuka kembali akses jalan yang ditutup menggunakan lincak.

TONGAS, Radar Bromo – Banyak jalan rusak. Sementara kompensasi uang karena debu di sepanjang jalan juga tak cair empat bulan terakhir. Karena alasan itu, sejumlah emak-emak warga Desa Tanjungrejo, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, pun protes. Mereka menghadang truk tambang yang melintas di jalan kabupaten di desa setempat, Senin (17/1).

Aksi mereka menghadang truk tambang itu sempat viral di media sosial (medsos). Sekitar pukul 07.00, mereka mulai menghadang truk tambang yang lewat di jalan setempat.

Tentu saja, cara mereka menghadang truk sangat khas emak-emak.

Sebuah lincak diletakkan melintang di jalan. Lalu, mereka duduk bersama di lincak tersebut. Bahkan, ada yang sambil menggendong anaknya.

Baca Juga:  Jalan Rusak di Wringin Anom Makan Korban, Warga Swadaya Perbaiki

Praktis, lincak itu menutup hampir semua badan jalan. Sebab, jalan di desa setempat tidak lebar. Hanya kendaraan roda dua yang bisa lewat saat jalan itu ditutup lincak.

Sambil duduk, mereka protes tentang kerusakan jalan. Juga protes tentang uang kompensasi membersihkan debu yang tidak cair empat bulan terakhir.

Aksi menutup jalan itu berlangsung sekitar 15 menit. Hingga akhirnya, petugas Polsek Tongas datang dan meminta warga membuka kembali akses jalan yang ditutup menggunakan lincak.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru