29.6 C
Probolinggo
Tuesday, June 6, 2023

Perbaikan Jalur Alternatif ke Bromo Tongas-Lumbang Sudah 80 Persen

TONGAS, Radar Bromo– Perbaikan jalan sepanjang 9.053 mulai Desa Tanjungrejo, Kecamatan Tongas hingga Desa/Kecamatan Lumbang, sudah hampir selesai. Perbaikan yang digarap mulai 21 Juli hingga akhir November ini capai 80 persen. Jika sudah tuntas, jalan ini memiliki kekuatan bisa dilintasi kendaraan berbobot delapan ton.

Kemarin (16/11), pembangunan jalan ini ditinjau Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko. Wabup ikut mengamati pembangunan yang akan menjadi jalur alternatif menuju Gunung Bromo tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Probolinggo Hengki Cahyo Saputra mengatakan, proyek dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022  itu menelan anggaran Rp 8,384 miliar. Targetnya akhir bulan ini harus rampung. Melihat progres yang mencapai 80 persen, memang ada sedikit keterlambatan pengerjaan. Namun, keterlambatannya masih dalam proses kewajaran.

Baca Juga:  Bendungan Jebol, Ratusan Hektare Lahan di Curahsawo Kesulitan Air

“Jadi sedikit kendalanya yakni faktor alam yang kerap hujan. Selain itu, juga faktor masyarakat. Sebab, banyak warga lalu lalang. Khususnya kendaraan besar tambang yang kerap melintas. Sehingga memengaruhi proses pengerjaan,” kata Hengki saat berada di lokasi.

Saat ini proyek pengerjaan tinggal pemasangan kunci aspal. Ini sesuai standar dari Kementerian PU Bina Marga. Agar aspal bertahan lama, maka dilakukan penguncian dengan cara dibeton. Pemasangan beton untuk penguncian lebarnya 50 sentimeter di satu hingga dua sisi jalan. Harapannya, jalan tersebut bisa awet sesuai dengan umur yang diperkirakan.

“Kekuatan jalan ini mencapai 8 ton. Jika kendaraan yang melintas tidak over muatan, maka jalan ini bisa bertahan hingga umur perkiraan. Yakni 10 tahun,” terangnya.

Baca Juga:  Pulang Kerja, Ibu-Ibu Jatuh usai Kejeglong Jalan Berlubang di Kedopok

Sementara Wabup Timbul Prihanjoko meminta kepedulian pengguna jalan untuk sama-sama merawat jalan setelah pengerjaannya selesai. Sebab, tidak mungkin pemerintah berada di lokasi terus menerus untuk menjaga. Dengan saling menjaga dan merawat, maka kendaraan-kendaraan bertonase besar tidak mungkin melintas dan melewati jalan tersebut.

TONGAS, Radar Bromo– Perbaikan jalan sepanjang 9.053 mulai Desa Tanjungrejo, Kecamatan Tongas hingga Desa/Kecamatan Lumbang, sudah hampir selesai. Perbaikan yang digarap mulai 21 Juli hingga akhir November ini capai 80 persen. Jika sudah tuntas, jalan ini memiliki kekuatan bisa dilintasi kendaraan berbobot delapan ton.

Kemarin (16/11), pembangunan jalan ini ditinjau Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko. Wabup ikut mengamati pembangunan yang akan menjadi jalur alternatif menuju Gunung Bromo tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Probolinggo Hengki Cahyo Saputra mengatakan, proyek dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022  itu menelan anggaran Rp 8,384 miliar. Targetnya akhir bulan ini harus rampung. Melihat progres yang mencapai 80 persen, memang ada sedikit keterlambatan pengerjaan. Namun, keterlambatannya masih dalam proses kewajaran.

Baca Juga:  Jalan Ledokombo Sumber Rusak Parah, PUPR: Anggaran Kena Refocusing

“Jadi sedikit kendalanya yakni faktor alam yang kerap hujan. Selain itu, juga faktor masyarakat. Sebab, banyak warga lalu lalang. Khususnya kendaraan besar tambang yang kerap melintas. Sehingga memengaruhi proses pengerjaan,” kata Hengki saat berada di lokasi.

Saat ini proyek pengerjaan tinggal pemasangan kunci aspal. Ini sesuai standar dari Kementerian PU Bina Marga. Agar aspal bertahan lama, maka dilakukan penguncian dengan cara dibeton. Pemasangan beton untuk penguncian lebarnya 50 sentimeter di satu hingga dua sisi jalan. Harapannya, jalan tersebut bisa awet sesuai dengan umur yang diperkirakan.

“Kekuatan jalan ini mencapai 8 ton. Jika kendaraan yang melintas tidak over muatan, maka jalan ini bisa bertahan hingga umur perkiraan. Yakni 10 tahun,” terangnya.

Baca Juga:  Periksa Tujuh Terduga, Polres Kejar Penyebar Video Hoaks

Sementara Wabup Timbul Prihanjoko meminta kepedulian pengguna jalan untuk sama-sama merawat jalan setelah pengerjaannya selesai. Sebab, tidak mungkin pemerintah berada di lokasi terus menerus untuk menjaga. Dengan saling menjaga dan merawat, maka kendaraan-kendaraan bertonase besar tidak mungkin melintas dan melewati jalan tersebut.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru