27.7 C
Probolinggo
Sunday, March 26, 2023

Covid-19 di Kab Probolinggo Meluas, 17 Kecamatan Zona Merah

DRINGU, Radar Bromo – Tingginya lonjakan kasus Covid-19, menjadi perhatian serius Bupati Probolinggo, P. Tantriana Sari. Saat ini, sulit untuk menggolongkan klaster penyebaran Covid-19. Sebab, kondisi yang ada, covid-19 sudah menyebar luas. Bahkan, diperkirakan kondisinya jauh lebih tinggi dari angka kasus Covid-19 yang ditemukan.

Tambahan kasus tertinggi terjadi Kamis lalu (15/7). Tercatat sebanyak 179 kasus dalam sehari. Saat ini di Kabupaten Probolinggo orang terkonfirmasi positif Covid-19 ada 4.241 kasus dengan keterangan 543 kasus aktif yang masih dirawat dan menjalani isolasi. Selebihnya 3.475 kasus dinyatakan sembuh dan 223 kasus meninggal dunia.

”Di Kabupaten Probolinggo, kecamatan yang masuk zona merah kiat meluas. Terakhir ada tambahan 179 kasus dan menjadikan 17 kecamatan masuk zona merah,” kata Bupati Probolinggo, P Tantriana Sari.

Baca Juga:  Laporan Rekening Subsidi Gaji Pekerja Rp 600 Ribu Diperpanjang

Istri Hasan Aminuddin, wakil ketua Komisi IV DPR RI itu mengungkapkan, varian Covid-19 yang terbaru, ternyata membuat penyebaran cepat meluas. Tidak hanya di Kabupaten Probolinggo, seluruh daerah alami lonjakan cukup signifikan.

Bahkan, kasus Covid-19 saat ini sudah parsial. Artinya, Covid-19 sudah menyebar dan sulit terkontrol. Diperkirakan kasus ril di lapangan, berlipat-lipat.

”Harus dipahami bersama, sesuai keterangan para ahli, dimungkinkan memang varian delta Covid-19 sudah mendominasi di Kabupaten Probolinggo. Kata ahli juga, varian delta ini lebih menyerah dan agresif menular,” ungkapnya.

Bupati mengaku, kondisi PPKM darurat ini langkah terbaik, diputuskan pemerintah pusat dan diberlakukan pada semua daerah Jawa-Bali. Meskipun kondisi di lapangan, ada dampak. Tetapi, jika ditimbang apakah nyawa atau ekonomi, tentu sebagai manusia akan memilih nyawa.

Baca Juga:  Sehari Bisa Lebih dari 5 Penambahan Pasien Terkonfirmasi Positif

”Terkait ekonomi, izinkan kami koordinasi dengan pusat dan provinsi, untuk solusi bagi masyarakat terdampak PPKM Darurat,” ujarnya.

Dengan adanya penambahan 179 kasus harian Covid-19 ini, kini sudah ada 17 kecamatan yang masuk zona merah. Yakni, Kecamatan Paiton, Kraksaan, Pajarakan, Gending, Dringu, Sumberasih, Tongas, Sukapura, Leces, Tegalsiwalan, Banyuanyar, Maron, Gading, Krucil, Pakuniran, Kotaanyar dan Besuk.

Penambahan kasus harian tertinggi disumbangkan oleh Kecamatan Kraksaan sebanyak 37 kasus. Dari sisi kesembuhannya, hari ini ada tambahan 32 kasus kesembuhan. Sementara untuk kasus kematian per hari ini ada penambahan 3 kasus. (mas/fun)

DRINGU, Radar Bromo – Tingginya lonjakan kasus Covid-19, menjadi perhatian serius Bupati Probolinggo, P. Tantriana Sari. Saat ini, sulit untuk menggolongkan klaster penyebaran Covid-19. Sebab, kondisi yang ada, covid-19 sudah menyebar luas. Bahkan, diperkirakan kondisinya jauh lebih tinggi dari angka kasus Covid-19 yang ditemukan.

Tambahan kasus tertinggi terjadi Kamis lalu (15/7). Tercatat sebanyak 179 kasus dalam sehari. Saat ini di Kabupaten Probolinggo orang terkonfirmasi positif Covid-19 ada 4.241 kasus dengan keterangan 543 kasus aktif yang masih dirawat dan menjalani isolasi. Selebihnya 3.475 kasus dinyatakan sembuh dan 223 kasus meninggal dunia.

”Di Kabupaten Probolinggo, kecamatan yang masuk zona merah kiat meluas. Terakhir ada tambahan 179 kasus dan menjadikan 17 kecamatan masuk zona merah,” kata Bupati Probolinggo, P Tantriana Sari.

Baca Juga:  Tabrak Teman Sendiri di Sumberasih, Anggota Klub Motor Tewas

Istri Hasan Aminuddin, wakil ketua Komisi IV DPR RI itu mengungkapkan, varian Covid-19 yang terbaru, ternyata membuat penyebaran cepat meluas. Tidak hanya di Kabupaten Probolinggo, seluruh daerah alami lonjakan cukup signifikan.

Bahkan, kasus Covid-19 saat ini sudah parsial. Artinya, Covid-19 sudah menyebar dan sulit terkontrol. Diperkirakan kasus ril di lapangan, berlipat-lipat.

”Harus dipahami bersama, sesuai keterangan para ahli, dimungkinkan memang varian delta Covid-19 sudah mendominasi di Kabupaten Probolinggo. Kata ahli juga, varian delta ini lebih menyerah dan agresif menular,” ungkapnya.

Bupati mengaku, kondisi PPKM darurat ini langkah terbaik, diputuskan pemerintah pusat dan diberlakukan pada semua daerah Jawa-Bali. Meskipun kondisi di lapangan, ada dampak. Tetapi, jika ditimbang apakah nyawa atau ekonomi, tentu sebagai manusia akan memilih nyawa.

Baca Juga:  Pemkab Probolinggo Bentuk Laskar Waras, Diskominfo Jadi Pelopor

”Terkait ekonomi, izinkan kami koordinasi dengan pusat dan provinsi, untuk solusi bagi masyarakat terdampak PPKM Darurat,” ujarnya.

Dengan adanya penambahan 179 kasus harian Covid-19 ini, kini sudah ada 17 kecamatan yang masuk zona merah. Yakni, Kecamatan Paiton, Kraksaan, Pajarakan, Gending, Dringu, Sumberasih, Tongas, Sukapura, Leces, Tegalsiwalan, Banyuanyar, Maron, Gading, Krucil, Pakuniran, Kotaanyar dan Besuk.

Penambahan kasus harian tertinggi disumbangkan oleh Kecamatan Kraksaan sebanyak 37 kasus. Dari sisi kesembuhannya, hari ini ada tambahan 32 kasus kesembuhan. Sementara untuk kasus kematian per hari ini ada penambahan 3 kasus. (mas/fun)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru