MAYANGAN, Radar Bromo– Sebanyak 188 pedagang kaki lima (PKL) di Alun-alun Kota Probolinggo sudah pindah ke Pujasera. Sayang, hanya sedikit pedagang yang langsung berjualan. Terutama yang kebagian tempat di lantai dua.
Kamis (16/3), lantai dua Pujasera, sepi. Padahal, dari data Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (DKP) Kota Probolinggo, ada 93 pedagang yang seharusnya berjualan. Kemarin, sepi. Hanya beberapa pedagang yang membuka lapaknya.
Kondisi ini berbeda dengan lantai dasar. Hampir semua PKL, sekitar 95 pedagang, sudah aktif berjualan. Pembelinya juga ramai. “Di lantai atas memang lebih sepi pembeli. Tapi, gimana lagi, saya tetap jualan. Semoga saja nanti ke depan tambah ramai,” ujar salah satu pedagang di lantai atas Pujasera yang enggan disebutkan namanya.
Sepinya Pujasera di lantai dua ini menjadi perhatian serius Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) setempat.
Kepala DKUP Kota Probolinggo Fitriawati mengatakan, total ada 188 pedagang yang menempati Pujasera. Di lantai atas sekitar 93 PKL dan di lantai bawah 95 PKL. Mereka juga dibekali etalase. Meski masih ada pedagang yang menggunakan gerobak sendiri.
Soal masih banyaknya PKL yang belum mulai berjualan, Fitri mengaku akan terus melakukan penataan. Ke depan, pihaknya akan membuat surat perjanjian kerja sama dengan para PKL Pujasera.
Para PKL Pujasera harus membuat surat pernyataan siap aktif berjualan. Jika tidak, bedak-nya akan dialihkan kepada pedagang lain.