KEDOPOK, Radar Bromo – Tawuran pelajar antarsekolah kembali nyaris terjadi di Kota Probolinggo. Kali ini pemicunya diduga urusan sepele. Hanya gara-gara urusan asmara antarpelajar.
Insiden itu sendiri terjadi Rabu (15/2) sore di sekitar area kerapan sapi di Jalan Bengawan Solo. Sekitar 32 pelajar dari SMKN 1 dan SMKN 2 hendak tawuran.
Polsek Wonoasih pun bertindak cepat. Semua yang hendak terlibat tawuran langsung diamankan ke Mapolsek. Mereka semua lantas didata. Baru kemudian diperbolehkan pulang.
Meski begitu, urusan dengan kepolisian belum selesai. Mereka yang terlibat tawuran dipanggil ke Polres Probolinggo Kota (Polresta) untuk diberi pembinaan Kamis (16/2) siang. Tidak hanya mereka. Semua orang tua pelajar yang terlibat tawuran juga dipanggil. Termasuk waka kesiswaan SMKN 1 dan SMKN 2.
Di Polresta, mereka semua lantas diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan serupa. Surat pernyataan itu ditandatangani oleh pelajar, orang tua, dan waka kesiswaan.
ZR, salah satu siswa yang ikut diamankan mengatakan, penyebab tawuran itu karena masalah asmara. Ada siswa dari SMKN 2 yang pacaran dengan siswi dari SMKN 1. Namun, mereka kemudian putus.
Penyebab mereka putus, menurut ZR, karena siswi SMKN 1 ini ternyata pacaran dengan temannya sesama pelajar SMKN 1. Akibatnya, mantan pacarnya pun tidak terima. Sehingga, terjadilah tawuran.
“Tapi, seperti apa kejadiannya, saya tidak tahu persis. Saat itu saya hanya lewat. Tapi, kemudian ikut terjaring diamankan juga oleh polisi karena ada di lokasi,” ungkap ZR saat ditemui di Polresta Probolinggo.
Menurut ZR, tawuran terjadi sekitar pukul 16.00 sepulang sekolah. Rupanya, tawuran itu lantas dilaporkan warga sekitar pada Polsek Wonoasih. Sehingga, belum sempat terjadi tawuran, anggota Polsek Wonoasih datang dan langsung mengamankan mereka semua.
“Jadi, kemarin itu kami diamankan oleh petugas Polsek Wonoasih. Setelah didata, kami disuruh pulang dan hari ini (Kamis, Red) pukul 09.00 disuruh datang lagi ke Mapolresta,” tuturnya.