MAYANGAN, Radar Bromo– Setiap 14 Juni, Indonesia memperingati Hari Purbakala atau Hari Purbakala Nasional. Meski di Kota Probolinggo tidak ada perayaan Hari Purbakala, namun ada hal yang menyesakan dada. Khususnya bagi penggiat atau pengamat sejarah di Kota Probolinggo.
Pada hari bersejarah itu, ada aksi pencurian kejing atau patok makam kuno di Pemakaman Bremi, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Pencurian ini ditengarai dilakukan oleh orang yang paham masalah sejarah atau benda kuno. Mengingat, jika dinilaikan rupiah, benda-benda bersejarah cukup tinggi. Apalagi di tangan kolektor.
Seperti diterangkan pengamat sejarawan asal Kota Probolinggo, Edi Martoyo. Pria 51 tahun, warga Kelurahan Sukabumi, ini menyayangkan adanya aksi yang kurang terpuji di Hari Purbakala. Menurutnya, patok yang raib itu merupakan bekas peninggalan zaman Kerajaam Majapahit.
“Bahannya juga berbeda. Bahan yang digunakan dari paras. Jika bukan orang yang mengerti mengenai benda antik, sepertinya tidak mungkin mengambilnya. Karena kejing atau patok ini masuk benda antik, maka pastinya bernilai,” ujarnya.
Ia mengaku sedih mendapati kejadian ini. Karenanya, berharap pihak kelurahan megetahuinya, sehingga minimal turut menjaga.
“Harapannya biar dijaga bersama. Makanya pihak kelurahan juga perlu tahu. Saya terakhir lihat sebelum puasa dan masih ada. Melihat bekas pembongkaran ini, diperkirakan waktunya masih baru-baru saja,” katanya.
Menyikapi itu, Lurah Sukabumi Angga Pramudya mengaku, akan berkoordinasi lebih lanjut. Baik dengan RT-RW, temasuk Babinsa. Serta, meminta juru kunci makam untuk menguncinya. Dengan harapan, ketika ada orang asing atau orang yang hendak berziarah, akan diarahkan menemui juru kunci dulu.