LECES, Radar Bromo – Dari tiga korban meninggal kecelakaan maut di perlintasan kereta api (KA) tanpa palang Jorongan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, 2 diantaranya adalah pasangan suami istri (pasutri). Mereka adalah bos swalayan dan pemilik waterpark.
Korban pasutri itu adalah Syamsul Muhtadi, 56 dan Homsatun, 48, warga Desa Jorongan, Kecamatan Leces. Sesaat setelah kejadian, ucapan duka cita beredar di sejumlah grup WhatssApp. Disertai foto korban semasa hidup.
“Benar, korban pasutri itu pemilik Putra Papua Mart di Leces, Kabupaten Probolinggo dan Papua Waterpark di Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo,” ujar Slamet, warga Leces.
Menurut Slamet, usaha keluarga pasutri itu memang sengaja diberi nama Papua. Itu bukan karena korban adalah orang Papua. “Korban merupakan orang asli Leces, cuma pernah lama kerja di Papua. Makanya, tempat usahanya diberi nama Papua itu,” jelasnya.
Diketahui, Rabu (15/3) sore, Pasutri Syamsul Muhtadi dan Homsatun, asal Jorongan meninggal usai pikap yang ditumpanginya tertabrak KA di perlintasan tanpa palang, Desa Jorongan, Kecamatan Leces.
Pikap Tertabrak KA di Perlintasan tanpa Palang Leces, 3 Tewas