SUMBERASIH, Radar Bromo – Langkah tim gabungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo dan Provinsi Jatim melakukan imunisasi ulang difteri secara masal mengalami kendala. Warga yang sudah menjalani imunisasi ulang di Desa Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, masih jauh dari target.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Dinkes Kabupaten Probolinggo Mujoko mengatakan, pihaknya sudah mendirikan delapan posko imunisasi ORI (Outbreak Response Immunization) ulang di Desa Gili Ketapang. Dengan Harapan, semua warga pulau tersebut datang untuk diimunisasi ulang.
”Kami hari ini menlanjutkan imunisasi ulang secara masal pada warga Gili Ketapang. Sebab, imunisasi ORI ulang itu dapat mengendalikan penyebaran bakteri Corynebacterium Diphtheriae,” katanya.
Menurutnya, target imunisasi ulang dengan delapan posko bisa mencapai 2.000 jiwa tiap harinya. Namun, hasilnya ternyata jauh dari harapan.
Hanya sebagian masyarakat yang datang untuk diimunisasi ulang. Sehingga dibutuhkan peran semua pihak untuk mendorong warga datang ke posko dan mengikuti imunisasi ulang. Mulai TNI/Polri, tokoh agama, atapun tokoh masyarakat setempat.
”Kami targetnya imunisasi ulang pada semua warga gili ketapang itu selesai dalam waktu empat sampai lima hari. Karena, targetnya sehari bisa dua ribu jiwa penduduk yang diimunisasi ulang. Tapi, ternyata, selama Kamis, Jumat, dan Sabtu, baru 1.907 jiwa penduduk yang sudah imunisasi ulang,” terangnya.
Artinya, dalam waktu tiga hari bahkan imunisasi belum mencapai 2 ribu jiwa. Padahal, imunisasi ulang difteri secara masal dilakukan karena ada warga Gili Ketapang yang meninggal, Kamis (10/3), akibat sakit difteri. Dia adalah Sa, 7.