MAYANGAN, Radar Bromo – Meski telah dipagar, rupanya masih ada saja yang nekat masuk ke Alun-alun Kota Probolinggo. Terutama anak-anak. Sabtu (14/3), sejumlah bocah terlihat bermain bola di Alun-alun.
Mereka masuk ke Alun-alun dengan meloncat pagar yang terbuat dari seng. Posisi Alun-alun yang ditinggikan membuat ketinggian pagar lebih pendek daripada sebelum dilakukan revitalisasi. “Terpaksa masuk loncat pagar. Kami juga cuma main bola, ndak macam-macam,” ujar seorang bocah berinisial Bd, warga Kelurahan/Mayangan, Kota Probolinggo, kemarin.
Bd mengaku, di dekat rumahnya tidak ada lapangan yang bisa dijadikan tempat bermain bola. Adanya hanya jalan dan gang. “Mau main di jalan, takut ketabrak. Mau di gang, takut bola kena kaca rumah. Akhirnya, main di Alun-alun ini,” ujarnya.
Pemasangan pagar seng di Alun-alun, dilakukan sejak lama oleh Dinas PUPR Perkim Kota Probolinggo. Setelah batas akhir penyelesaian proyek, sebagian dibuka meski pembangunannya tidak selesai. Karenanya, masyarakat bisa masuk dengan mudah ke area Alun-alun.
“Kami kaget saat tahun baru (pagar) Alun-alun sudah dibuka. Padahal, belum tuntas. Kami sudah menyarankan kepada Dinas PUPR untuk menutup akses ke Alun-alun,” ujar Kepala Bidang Pertamanan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo, Neli.
Saran ini pun diamini oleh Dinas PUPR-Perkim Kota Probolinggo. Sejak beberapa minggu lalu semua pagar kembali ditutup. Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR-Perkim Kota Probolinggo Andre Nirwana, membenarkan penutupan pagar Alun-alun. “Memang betul yang memasang seng pagar keliling dari Dinas PUPR,” ujarnya. (put/rud)