TONGAS, Radar Bromo – Jogging track dan boardwalk dibangun di Pantai Bahak, Kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo, tahun ini. Sayangnya, proyek yang menelan anggaran besar itu kurang memerhatikan keselamatan pengunjung. Tidak ada pagar pengaman di jogging track dan boardwalk tersebut.
Pantauan Jawa Pos Radar Bromo, bangunan jogging track pogram Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) itu menggunakan konstruksi beton. Mulai pondasi sampai jalur jogging track yang berputar di tengah pohon mangrove.
Kemudian, ada boardwalk berupa anjungan hingga ke tengah laut, sebagai pogram dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Namun, boardwalk itu tidak berpondasi beton.
Kedua bangunan baru di Pantai Bahak itu, dirasakan kurang aman bagi pengunjung. Sebab, tidak ada pagar pengaman di tepinya. Sehingga, membuat waswas pengunjung. Terutama yang membawa anak kecil.
”Cukup waswas melewati jalan ini. Karena tidak ada pegangannya di tepinya. Apalagi bawa anak, terus papasan dengan pengunjung lainnya. Takut jatuh aja,” kata Linda Pratiwi, 25, warga Kota Probolinggo, pengunjung Pantai Bahak Tongas.
Kepala Disporaparbud Kabupaten Probolinggo Sugeng Wiyanto menjelaskan, di Pantai Bahak ada pembangunan dari dua sumber yang berbeda. Yaitu, dari Kemenpar dan dari KKP. Boardwalk merupakan program Kemenpar. ”Untuk boardwalk harus rampung sebelum tanggal 25 Desember ini,” ujarnya.
Pembangunan boardwalk itu sudah sesuai paket dan RAB dari Kemenpar. Tahun ini, paket pembangunan tersebut memang tanpa pagar. Namun, direncanakan tahun 2021, akan ada pembangunan lanjutannya.
”Kalau tahun ini, gambar bangunannya memang tidak ada pagarnya. Nanti di tahun 2021 kami akan lanjut pembangunan pagar pengamannya,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Probolinggo, Dedi Isfandi menegaskan, program jogging track berasal dari KKP. Semua anggaran dan proses pengerjaan dilakukan KKP. Kabupaten Probolinggo hanya menerima bentuk jadi atau setelah dibangun.
”Nanti segala keluhan akan kami sampaikan ke tim KKP. Karena Kabupaten Probolinggo terima jadinya, semuanya dari KKP,” terangnya. (mas/hn)