KANIGARAN, Radar Bromo – Begitu bertemu Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin, sejumlah pedagang di Pasar Baru Kota Probolinggo minta segera pindah berjualan di dalam pasar. Sebab, sudah lama mereka direlokasi keluar pasar. Yaitu sejak 2017.
Habib Hadi –panggilan akrab Wali Kota- memang meninjau progres revitalisasi Pasar Baru, Sabtu (10/9). Sebab, pedagang banyak yang mengeluh dan mempertanyakan kapan pasar itu selesai dibangun dan bisa ditempati.
Para pedagang pun mengeluhkan kondisi pasar selama ini pada Wali Kota. Di antaranya, pasar semakin kotor, sempit, dan semrawut.
“Kapan Pak Wali bangunan (Pasar Baru) yang baru selesai? Supaya semua pedagang bisa masuk. Jadi tidak ada lagi yang di luar. Sekarang jadi sepi pembeli. Pasar makin tidak tertib, makin kotor,“ kata Nur Damillah, salah satu pedagang Pasar Baru.
Nur sendiri sudah tiga tahun lebih jualan di luar pasar, yaitu di bedak atau tempat pedagang sementara (TPS). Namun, kondisi TPS itu sangat tidak nyaman. Terutama saat musim hujan, pasti banjir datang dan sampah menumpuk.
“Bedak pasti akan kebanjiran kalau hujan. Kalau sampah bisa diatasi, pasti enak,” terangnya.
Pada pedagang, Habib Hadi mengaku memahami kondisi mereka. Karena itu, dirinya datang untuk melihat progres pembangunan Pasar Baru.