24.3 C
Probolinggo
Thursday, June 1, 2023

Sempat Nunggak, Nakes Kota Probolinggo Digelontor Insentif Rp 5 M

MAYANGAN, Radar Bromo – Ratusan tenaga kesehatan (nakes) Kota Probolinggo yang menangani pasien Covid-19, bisa semakin bersyukur. Senin (12/7), insentif yang nunggak sejak awal 2021, akhirnya cair. Total, mencapai sekitar Rp 5 miliar.

Anggaran sekitar Rp 5 miliar itu dapat membayar tunggakan insentif nakes selama 5 bulan. Duitnya diambilkan dari anggaran belanja tidak terduga (BTT).

Tercatat ada 184 nakes yang mendapatkan insentif. Terdiri atas dokter spesialis, dokter umum IGD/dokter gigi, perawat/bidan, dan nakes lainnya. Serta, 147 tenaga penunjang lain di Unit Organisasi Bersifat Khusus (UOBK) RSUD yang menangani Covid-19.

Plt Direktur RSUD dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo Abraar HS. Kuddah mengatakan, insentif itu diberikan sebagai bentuk penghargaan pemerintah daerah terhadap nakes dan tenaga penunjang yang menangani Covid-19.

Baca Juga:  15 Pegawai - Kepala Dishub Kota Probolinggo Terpapar Covid

“Kami berharap insentif ini dapat meningkatkan semangat dan etos kerja nakes. Sekaligus mempercepat penanganan pandemi Covid-19 di tengah potensi risiko keterpaparan yang demikian besar,” ujarnya.

Plt Kepala Dinkes P2KB Kota Probolinggo Setiorini Sayekti menambahkan, pemberian insentif ini berasal dari BTT APBD Pemkot Probolinggo 2021. “Diberikan kepada nakes RSUD dan puskesmas, khusus yang menangani Covid-19, periode Januari-Mei 2021,” ujarnya.

Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengapresiasi seluruh jajaran RSUD dr. Mohamad Saleh. Terutama dalam mengemban tugas menangani Covid-19.

“Saya berharap seluruh jajaran RSUD dr. Mohamad Saleh senantiasa menjaga kesehatan. Jangan sampai lengah mengingat pandemi Covid-19 pada saat ini semakin mengkhawatirkan,” ujarnya.

Baca Juga:  3 Dewan Kota Probolinggo Belum Jalani Vaksinasi, 1 Tunggu Bulan Depan

Ia berharap, masyarakat dapat memfilter informasi dan berita yang diterima. apakah hoaks atau bukan. Menurutnya, selama ini banyak dokter dan perawat yang meninggal akibat korona. Begitu juga dengan pejabat pemerintah maupun dari aparatur negara, seperti anggota TNI dan Polri.

“Apakah benar itu rekayasa? Semua ini adalah kehidupan yang harus dihadapi. Kita tidak harus merespons opini yang dikembangkan. Karena, kita akan membuang energi sendiri. Yang penting kita fokus dalam penanganan warga Kota Probolinggo, khususnya yang terpapar Covid-19. Jangan sampai tidak ada tempat untuk menangani,” pesannya. (mas/rud)

MAYANGAN, Radar Bromo – Ratusan tenaga kesehatan (nakes) Kota Probolinggo yang menangani pasien Covid-19, bisa semakin bersyukur. Senin (12/7), insentif yang nunggak sejak awal 2021, akhirnya cair. Total, mencapai sekitar Rp 5 miliar.

Anggaran sekitar Rp 5 miliar itu dapat membayar tunggakan insentif nakes selama 5 bulan. Duitnya diambilkan dari anggaran belanja tidak terduga (BTT).

Tercatat ada 184 nakes yang mendapatkan insentif. Terdiri atas dokter spesialis, dokter umum IGD/dokter gigi, perawat/bidan, dan nakes lainnya. Serta, 147 tenaga penunjang lain di Unit Organisasi Bersifat Khusus (UOBK) RSUD yang menangani Covid-19.

Plt Direktur RSUD dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo Abraar HS. Kuddah mengatakan, insentif itu diberikan sebagai bentuk penghargaan pemerintah daerah terhadap nakes dan tenaga penunjang yang menangani Covid-19.

Baca Juga:  3 Dewan Kota Probolinggo Belum Jalani Vaksinasi, 1 Tunggu Bulan Depan

“Kami berharap insentif ini dapat meningkatkan semangat dan etos kerja nakes. Sekaligus mempercepat penanganan pandemi Covid-19 di tengah potensi risiko keterpaparan yang demikian besar,” ujarnya.

Plt Kepala Dinkes P2KB Kota Probolinggo Setiorini Sayekti menambahkan, pemberian insentif ini berasal dari BTT APBD Pemkot Probolinggo 2021. “Diberikan kepada nakes RSUD dan puskesmas, khusus yang menangani Covid-19, periode Januari-Mei 2021,” ujarnya.

Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengapresiasi seluruh jajaran RSUD dr. Mohamad Saleh. Terutama dalam mengemban tugas menangani Covid-19.

“Saya berharap seluruh jajaran RSUD dr. Mohamad Saleh senantiasa menjaga kesehatan. Jangan sampai lengah mengingat pandemi Covid-19 pada saat ini semakin mengkhawatirkan,” ujarnya.

Baca Juga:  Tawon Resahkan Pengunjung Museum Kota Probolinggo

Ia berharap, masyarakat dapat memfilter informasi dan berita yang diterima. apakah hoaks atau bukan. Menurutnya, selama ini banyak dokter dan perawat yang meninggal akibat korona. Begitu juga dengan pejabat pemerintah maupun dari aparatur negara, seperti anggota TNI dan Polri.

“Apakah benar itu rekayasa? Semua ini adalah kehidupan yang harus dihadapi. Kita tidak harus merespons opini yang dikembangkan. Karena, kita akan membuang energi sendiri. Yang penting kita fokus dalam penanganan warga Kota Probolinggo, khususnya yang terpapar Covid-19. Jangan sampai tidak ada tempat untuk menangani,” pesannya. (mas/rud)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru