Tertimpa Crane Kapal di Pelabuhan, Dua Pekerja asal Pohsangit Tewas
LUAS: Kapal yang bersandar di pelabuhan DABN Probolinggo. Dalam aktivitas bongkar muat Senin (11/10) malam, terjadi kecelakaan kerja hingga menyebabkan dua warga Pohsangit Lor, tewas. (Foto: Rizky Putra Dinasti/Jawa Pos Radar Bromo)
MAYANGAN, Radar Bromo – Malang nian nasib yang dialami Rudi Hermanto, 29 dan Mohammad Ali, 24. Kedua pria yang sama-sama warga Desa Pohsangit Lor, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, mengalami kecelakaan kerja, Senin (11/10) malam lalu. Keduanya tertimpa crane kapal hingga nyawanya meregang.
Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Bromo, insiden itu terjadi sekitar pukul 22.30. Saat itu Rudi dan Ali tengah bekerja di pelabuhan DABN Probolinggo. Nah, saat itu mendadak sling crane kapal pengangkut patah dan lepas. Hingga mengenai dua pekerja yang tengah mempersiapkan tali boks yang ada di truk.
“Jadi yang mau dikirim ke luar pulau ini pupuk. Nah saat pekerja mempersiapkan tali boks agar bisa dikaitkan ke sling crane dan dipindah ke kapal, crane-nya patah dan mengenai dua pekerja yang ada di bawahnya,” beber Kasubbag Humas Polres Probolinggo Kota AKP Suharsono, Selasa (12/10) siang.
Direktur PT DABN Agus Edi (tengah) memberikan penjelasan soal dua pekerja yang tewas tertimpa crane. (Foto: Rizky Putra Dinasti/Jawa Pos Radar Bromo)
Kedua pekerja tersebut selanjutnya dilarikan ke rumah sakit. Namun nyawanya tak tertolong.
“Kami tahunya sekitar pukul 00.00 malam. Ada kabar dari petugas kamar mayat. Akhirnya kami merapat ke kamar mayat dan selanjutnya ke lokasi kejadian,” bebernya.
Saat ini petugas masih melakukan penyelidikan lebih dalam. Serta akan menggandeng ahli. Apakah human error atau faktor kesengajaan. “Untuk mengetahui apakah alat itu berfungsi dan layak harus ada ahli. Jadi, kami masih berkoordinasi dan akan menggandeng ahli dalam proses penyelidikannya,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur PT DABN Agus Edi membenarkan kejadian tersebut. Namun sebelum ia cerita banyak, Agus menegaskan bahwa posisi DABN hanya penyedia tempat sandar.
MAYANGAN, Radar Bromo – Malang nian nasib yang dialami Rudi Hermanto, 29 dan Mohammad Ali, 24. Kedua pria yang sama-sama warga Desa Pohsangit Lor, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, mengalami kecelakaan kerja, Senin (11/10) malam lalu. Keduanya tertimpa crane kapal hingga nyawanya meregang.
Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Bromo, insiden itu terjadi sekitar pukul 22.30. Saat itu Rudi dan Ali tengah bekerja di pelabuhan DABN Probolinggo. Nah, saat itu mendadak sling crane kapal pengangkut patah dan lepas. Hingga mengenai dua pekerja yang tengah mempersiapkan tali boks yang ada di truk.
“Jadi yang mau dikirim ke luar pulau ini pupuk. Nah saat pekerja mempersiapkan tali boks agar bisa dikaitkan ke sling crane dan dipindah ke kapal, crane-nya patah dan mengenai dua pekerja yang ada di bawahnya,” beber Kasubbag Humas Polres Probolinggo Kota AKP Suharsono, Selasa (12/10) siang.
Direktur PT DABN Agus Edi (tengah) memberikan penjelasan soal dua pekerja yang tewas tertimpa crane. (Foto: Rizky Putra Dinasti/Jawa Pos Radar Bromo)
Kedua pekerja tersebut selanjutnya dilarikan ke rumah sakit. Namun nyawanya tak tertolong.
“Kami tahunya sekitar pukul 00.00 malam. Ada kabar dari petugas kamar mayat. Akhirnya kami merapat ke kamar mayat dan selanjutnya ke lokasi kejadian,” bebernya.
Saat ini petugas masih melakukan penyelidikan lebih dalam. Serta akan menggandeng ahli. Apakah human error atau faktor kesengajaan. “Untuk mengetahui apakah alat itu berfungsi dan layak harus ada ahli. Jadi, kami masih berkoordinasi dan akan menggandeng ahli dalam proses penyelidikannya,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur PT DABN Agus Edi membenarkan kejadian tersebut. Namun sebelum ia cerita banyak, Agus menegaskan bahwa posisi DABN hanya penyedia tempat sandar.