MAYANGAN, Radar Bromo – Proses pencocokan dan penelitian (coklit) daftar pemilih Pemilu 2024 di Kota Probolinggo, dipastikan rampung. Panitia pemuktahiran pemilih (pantarlih) telah menuntaskan proses coklit hingga 100 persen atau sekitar 180.823 pemilih. Kini, KPU tengah menyiapkan proses penyusunan data pemilih berdasarkan hasil coklit.
Ketua KPU Kota Probolinggo Ahmad Hudri mengatakan, terhitung sejak 12 Febuari 2023, pantarlih melakukan coklit data pemilih untuk Pemiliu 2024. Di kota Probolinggo, ada sekitar 180.823 pemilih. Mereka tersebar di 666 tempat pemungutan suara (TPS) menjadi target coklit.
“Alhamdulillah, Jumat kemarin (10/3), proses coklit sudah tutnas 100 persen. Coklit di 29 kelurahan dalam 5 kecamatan, telah dilakukan oleh petugas pantarlih,” katanya, Sabtu (11/3).
Coklit, kata Hudri, bertujuan mencocokkan secara detail data pemilih yang ada di KPU/KIP dengan data pemilih asli di lapangan. Hal ini untuk mengantisipasi ketidaksesuaian data. Agar pelaksanaan Pemilu 2024, dapat berjalan sesuai amanah undang-undang.
“Setelah proses coklit, kami sudah mengadakan bimtek (bimbingan teknis) terkait penyusunan daftar pemilih hasil pemuktahiran. Saat ini masih proses penyusunan daftar pemilih hingga masuk proses penyusunan daftar pemilih sementara (DPS),” terangnya.
Dalam pemuktahiran pemilih apakah sudah terdata jumlah pemilih yang meninggal dunia? Hudri mengaku belum memantau hasilnya. Alasannya, setelah proses coklit masih disusun daftar pemilih hasil pemuktahiran. Dari sana akan diketahui berapa pemilih yang meninggal, pemilih yang mutasi, pemilih pemula, dan lain sebagainya.
“Terkait dengan status pemilih meninggal dunia, ganda, TNI/Polri, masih belum terpantau. Nanti dapat diketahui saat penyusunan DPS (daftar pemilih sementara),” jelasnya.