DRINGU, Radar Bromo – Kelayakan ratusan jip atau kendaraan wisata Gunung Bromo, diuji. Karena jumlahnya banyak, pengujian dilakukan secara bertahap. Hasilnya, rata-rata kondisi jip 80 persen dan dinyatakan laik jalan.
Di kawasan Kabupaten Probolinggo, ada sekitar 400 jip. Sejauh ini sudah lebih separo yang melakukan uji laik jalan. Pekan lalu 78 jip dan kemarin juga ada 78 jip yang melakukan pengujian di UPT Uji Kendaraan Dishub Kabupaten Probolinggo.
“Hari ini (kemarin) ada 78 kendaraan, pekan kemarin juga ada 78 kendaraan, sehingga yang sudah melakukan uji laik jalan 156 kendaraan Wisata Gunung Bromo yang ada di Kabupaten Probolinggo dari total sekitar 400 jip,” ujar Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo Taufik Alami, Senin (10/10).
Menurutnya, uji kir dilakukan secara bertahap karena tempat dan peralatan terbatas. Serta, agar tidak mengganggu pengunjung atau warga yang lain.
“Hasilnya, rata-rata 80 persen dan laik jalan. Ada yang terkendala, seperti tingkat kepakeman antarroda yang tidak sama. Misalnya, kepakeman roda depan kiri dan kanan tidak sama. Termasuk roda belakang. Namun, standar pengeremannya sudah masuk, sehingga tetap mendapatkan surat laik jalan,” jelasnya.
Taufik mengatakan, pengujian ini dilakukan guna memberikan kepastian atas keselamatan pengguna jasa jip. Selain itu, uji laik jalan juga sebagai syarat dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) untuk boleh beroperasi di kawasan Gunung Bromo.
DRINGU, Radar Bromo – Kelayakan ratusan jip atau kendaraan wisata Gunung Bromo, diuji. Karena jumlahnya banyak, pengujian dilakukan secara bertahap. Hasilnya, rata-rata kondisi jip 80 persen dan dinyatakan laik jalan.
Di kawasan Kabupaten Probolinggo, ada sekitar 400 jip. Sejauh ini sudah lebih separo yang melakukan uji laik jalan. Pekan lalu 78 jip dan kemarin juga ada 78 jip yang melakukan pengujian di UPT Uji Kendaraan Dishub Kabupaten Probolinggo.
“Hari ini (kemarin) ada 78 kendaraan, pekan kemarin juga ada 78 kendaraan, sehingga yang sudah melakukan uji laik jalan 156 kendaraan Wisata Gunung Bromo yang ada di Kabupaten Probolinggo dari total sekitar 400 jip,” ujar Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo Taufik Alami, Senin (10/10).
Menurutnya, uji kir dilakukan secara bertahap karena tempat dan peralatan terbatas. Serta, agar tidak mengganggu pengunjung atau warga yang lain.
“Hasilnya, rata-rata 80 persen dan laik jalan. Ada yang terkendala, seperti tingkat kepakeman antarroda yang tidak sama. Misalnya, kepakeman roda depan kiri dan kanan tidak sama. Termasuk roda belakang. Namun, standar pengeremannya sudah masuk, sehingga tetap mendapatkan surat laik jalan,” jelasnya.
Taufik mengatakan, pengujian ini dilakukan guna memberikan kepastian atas keselamatan pengguna jasa jip. Selain itu, uji laik jalan juga sebagai syarat dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) untuk boleh beroperasi di kawasan Gunung Bromo.
