27.5 C
Probolinggo
Saturday, March 25, 2023

Kota Probolinggo Raih Adipura, Kondisi Trotoar Masih Jadi Sorotan

MAYANGAN, Radar Bromo – Kota Probolinggo kembali meraih penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Penghargaan itu diberikan untuk tahun 2022. Namun, fasilitas pedestrian masih menjadi catatan.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo Rachmadeta Antariksa menjelaskan, penilaian Adipura tidak hanya terbatas pada pengelolaan lingkungan dan persampahan. Namun, tata kelola kota dengan seluruh fasilitas sarana dan prasarana pendukungnya juga dinilai.

“Mulai kesehatan, pendidikan, perkantoran, dan pasar. Itu semua menjadi indikator-indikator yang dijadikan penilaian,” katanya.

Penghargan Sertifikat Adipura 2022 itu sendiri diberikan Selasa (28/2) oleh Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar di auditorium Dr. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti Jakarta.

Baca Juga:  Rehab Pasar Baru Rampung, Kini Cari Skema Penataan Pedagang

Deta –panggilan akrabnya- mengungkapkan, dalam proses asesmen yang dilakukan tim penilai Adipura, Kota Probolinggo masih memiliki tantangan yang perlu diselesaikan bersama. Salah satunya adalah fasilitas pedestrian.

“Jadi ketika orang berjalan, maka harus aman dengan pedestrian yang lebar atau layak. Ini kan tidak bisa hanya DLH yang menyelesaikan. Tetapi ada Dinas PUPR yang berperan juga di situ. Kemudian, trotoar kita juga ada kelemahan. Masih banyak orang jualan di trotoar,” katanya.

Selanjutnya, untuk penilaian di tahun 2023, pihaknya optimistis Kota Probolinggo bisa kembali meraih penghargaan Adipura lebih baik lagi. Butuh partisipasi aktif masyarakat untuk menyelesaikan urusan sampah dari skala rumah tangga guna mewujudkan zero waste zero emission.

MAYANGAN, Radar Bromo – Kota Probolinggo kembali meraih penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Penghargaan itu diberikan untuk tahun 2022. Namun, fasilitas pedestrian masih menjadi catatan.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo Rachmadeta Antariksa menjelaskan, penilaian Adipura tidak hanya terbatas pada pengelolaan lingkungan dan persampahan. Namun, tata kelola kota dengan seluruh fasilitas sarana dan prasarana pendukungnya juga dinilai.

“Mulai kesehatan, pendidikan, perkantoran, dan pasar. Itu semua menjadi indikator-indikator yang dijadikan penilaian,” katanya.

Penghargan Sertifikat Adipura 2022 itu sendiri diberikan Selasa (28/2) oleh Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar di auditorium Dr. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti Jakarta.

Baca Juga:  Mamin Rp 7,7 Miliar, Rapid Test hanya Dianggarkan Rp 1,5 Miliar

Deta –panggilan akrabnya- mengungkapkan, dalam proses asesmen yang dilakukan tim penilai Adipura, Kota Probolinggo masih memiliki tantangan yang perlu diselesaikan bersama. Salah satunya adalah fasilitas pedestrian.

“Jadi ketika orang berjalan, maka harus aman dengan pedestrian yang lebar atau layak. Ini kan tidak bisa hanya DLH yang menyelesaikan. Tetapi ada Dinas PUPR yang berperan juga di situ. Kemudian, trotoar kita juga ada kelemahan. Masih banyak orang jualan di trotoar,” katanya.

Selanjutnya, untuk penilaian di tahun 2023, pihaknya optimistis Kota Probolinggo bisa kembali meraih penghargaan Adipura lebih baik lagi. Butuh partisipasi aktif masyarakat untuk menyelesaikan urusan sampah dari skala rumah tangga guna mewujudkan zero waste zero emission.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru