29.8 C
Probolinggo
Tuesday, May 30, 2023

Cakades Dilarang Buat Kerumunan, Hanya Boleh Kampanye Virtual

KRAKSAAN, Radar Bromo – Tepat Kamis pekan depan, Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak Tahap II akan segera dilaksanakan. Saat ini, pilkades memasuki tahapan masa kampanye bagi para Calon Kepala Desa (Cakades). Tahapan ini dilakukan secara virtual, tanpa kerumunan.

Kasi Pembinaan Aparatur Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Probolinggo Muhammad Idris mengatakan, masa kampanye digelar sejak Rabu-Jumat (9-11/2). Selama masa kampanye, belum di temukan cakades yang melakukan kampanye secara tatap muka.

“Sesuai dengan kesepakatan, kampanye dilakukan secara virtual. Syukur, sampai hari ke dua kampanye belum ditemukan yang melakukan kerumunan maupun secara langsung, tatap muka” bebernya, Kamis (10/2).

Ia menyebutkan, jika nantinya ditemukan kampanye digelar secara langsung atau tatap muka dan menimbulkan kerumunan, maka akan ada Tindakan. Pihak Pemilihan (Panlih) di tingkat desa maupun kecamatan akan memberi peringatan.

Baca Juga:  Baru Dibangun, Kanopi di Pusat Oleh-oleh TWSL Sudah Bolong-Bolong

“Menjadi tanggung jawab panlih nantinya. Yang dinilai nanti pada penerapan protokoler kesehatannya (Prokes). Untuk tahapan peringatannya tergantung panlih. Begitupun pada sanksinya,” kata Idris.

Dari pantauan Jawa Pos Radar Bromo, sejumlah banner bentuk kampanye para cakades sudah terpasang di pinggir jalan maupun di depan rumah tim suksesnya. Tidak hanya itu. Flyer bergambar cakades di media sosial pun sering terlihat.

Sementara itu, Suham salah satu Cakades Randutatah, Paiton mengatakan, sejatinya berkampanye dengan tatap muka sangat diinginkan dirinya. Karena tatap muka bisa menyampaikan langsung oleh masyarakat.

Namun di tengah wabah Covid19 ini, pihaknya sebagai calon kepala desa harus faham. “Hal ini semata-mata untuk kesehatan masyarakat banyak,” bebernya.

Baca Juga:  Pemkab Pasuruan Target Akhir Tahun Level 1

Ia menyebutkan, pada kampanye virtual ini, dirinya tidak menemukan sejumlah kesulitan. Terpenting visi misi dan program para calon kades dapat tersampaikan.

“Tujuannya kan agar masyarakat bisa memahami dengan betul pada visi misi kami. Paling tidak kesana dulu. Kampanye saya lakukan via YouTube,” jelasnya.

Sementara itu, Nanang Fadlil Cakades Desa Jatiurip, Krejengan mengatakan, jika dilihat dari segi biaya pada kampanye virtual, lebih terjangkau. “Namun kembali lagi kami sebagai kandidat tentunya ingin sekali berkampanye secara tatap muka, sehingga aspirasi dari masyarakat bisa kami serap dengan maksimal,” jelasnya.

“Saat ini kita dihadapkan dengan wabah yang melanda dunia seperti saat ini. Kami harus legawa. Juga harus berfikir kepentingan orang banyak. Ya mau bagaimana lagi,” jelasnya. (mu/fun)

KRAKSAAN, Radar Bromo – Tepat Kamis pekan depan, Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak Tahap II akan segera dilaksanakan. Saat ini, pilkades memasuki tahapan masa kampanye bagi para Calon Kepala Desa (Cakades). Tahapan ini dilakukan secara virtual, tanpa kerumunan.

Kasi Pembinaan Aparatur Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Probolinggo Muhammad Idris mengatakan, masa kampanye digelar sejak Rabu-Jumat (9-11/2). Selama masa kampanye, belum di temukan cakades yang melakukan kampanye secara tatap muka.

“Sesuai dengan kesepakatan, kampanye dilakukan secara virtual. Syukur, sampai hari ke dua kampanye belum ditemukan yang melakukan kerumunan maupun secara langsung, tatap muka” bebernya, Kamis (10/2).

Ia menyebutkan, jika nantinya ditemukan kampanye digelar secara langsung atau tatap muka dan menimbulkan kerumunan, maka akan ada Tindakan. Pihak Pemilihan (Panlih) di tingkat desa maupun kecamatan akan memberi peringatan.

Baca Juga:  Polisi Pastikan TPT yang Ambrol di Sindetlami Akibat Luapan Air

“Menjadi tanggung jawab panlih nantinya. Yang dinilai nanti pada penerapan protokoler kesehatannya (Prokes). Untuk tahapan peringatannya tergantung panlih. Begitupun pada sanksinya,” kata Idris.

Dari pantauan Jawa Pos Radar Bromo, sejumlah banner bentuk kampanye para cakades sudah terpasang di pinggir jalan maupun di depan rumah tim suksesnya. Tidak hanya itu. Flyer bergambar cakades di media sosial pun sering terlihat.

Sementara itu, Suham salah satu Cakades Randutatah, Paiton mengatakan, sejatinya berkampanye dengan tatap muka sangat diinginkan dirinya. Karena tatap muka bisa menyampaikan langsung oleh masyarakat.

Namun di tengah wabah Covid19 ini, pihaknya sebagai calon kepala desa harus faham. “Hal ini semata-mata untuk kesehatan masyarakat banyak,” bebernya.

Baca Juga:  Seruni Point Kandidat Venue Cabor Paralayang Porprov 2023

Ia menyebutkan, pada kampanye virtual ini, dirinya tidak menemukan sejumlah kesulitan. Terpenting visi misi dan program para calon kades dapat tersampaikan.

“Tujuannya kan agar masyarakat bisa memahami dengan betul pada visi misi kami. Paling tidak kesana dulu. Kampanye saya lakukan via YouTube,” jelasnya.

Sementara itu, Nanang Fadlil Cakades Desa Jatiurip, Krejengan mengatakan, jika dilihat dari segi biaya pada kampanye virtual, lebih terjangkau. “Namun kembali lagi kami sebagai kandidat tentunya ingin sekali berkampanye secara tatap muka, sehingga aspirasi dari masyarakat bisa kami serap dengan maksimal,” jelasnya.

“Saat ini kita dihadapkan dengan wabah yang melanda dunia seperti saat ini. Kami harus legawa. Juga harus berfikir kepentingan orang banyak. Ya mau bagaimana lagi,” jelasnya. (mu/fun)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru