27.2 C
Probolinggo
Sunday, April 2, 2023

BPBD Kab Probolinggo Minta Warga Waspadai Potensi Hujan Angin

SUKAPURA, Radar Bromo-Potensi hujan disertai angin masih bisa terjadi di Probolinggo selama bulan Maret. Karena itu, BPBD Kabupaten Probolinggo meminta warga mewaspadai bencana yang mungkin terjadi.

Kepala Pusdalop PB pada BPBD Kabupaten Probolinggo Aries Setiawan menjelaskan, berdasarkan pantauan BMKG Juanda diketahui potensi hujan disertai angin masih ada di Probolinggo selama bulan Maret. Karena itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) akan terus melakukan pemantauan.

Selain itu, masyarakat juga harus mewaspadai sejumlah hal. Antara lain, tidak mandi atau  bermain di sungai saat debit air naik. Sehingga, bisa menghindari kemungkinan hanyut.

“Lalu, waspada saat berada di tebing. Sebab, sewaktu-waktu bisa berpotensi longsor. Yang tidak kalah pentingnya, segera menghubungi nomor darurat 112 bila diperlukan,” terangnya.

Baca Juga:  Rapat Bahas Temuan BPK di Kota Probolinggo Molor, Ditunda karena Tak Kuorum

Bukan tanpa alasan kewaspadaan tersebut. Sebab, sebelumnya sejumlah bencana telah terjadi yang salah satunya disebabkan oleh hujan deras dan angin kencang. Seperti tanah longsor, rumah ambruk, jembatan hanyut, juga jembatan patah.

“Longsor pada 2 Maret misalnya, membuat rumah warga rusak. Lalu pada 23 Februari di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, juga terjadi longsor dengan luasan 1.175 meter persegi,” terangnya. (rpd/hn)

SUKAPURA, Radar Bromo-Potensi hujan disertai angin masih bisa terjadi di Probolinggo selama bulan Maret. Karena itu, BPBD Kabupaten Probolinggo meminta warga mewaspadai bencana yang mungkin terjadi.

Kepala Pusdalop PB pada BPBD Kabupaten Probolinggo Aries Setiawan menjelaskan, berdasarkan pantauan BMKG Juanda diketahui potensi hujan disertai angin masih ada di Probolinggo selama bulan Maret. Karena itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) akan terus melakukan pemantauan.

Selain itu, masyarakat juga harus mewaspadai sejumlah hal. Antara lain, tidak mandi atau  bermain di sungai saat debit air naik. Sehingga, bisa menghindari kemungkinan hanyut.

“Lalu, waspada saat berada di tebing. Sebab, sewaktu-waktu bisa berpotensi longsor. Yang tidak kalah pentingnya, segera menghubungi nomor darurat 112 bila diperlukan,” terangnya.

Baca Juga:  Harga Cabai Rawit di Kota Probolinggo Turun, Tomat Naik

Bukan tanpa alasan kewaspadaan tersebut. Sebab, sebelumnya sejumlah bencana telah terjadi yang salah satunya disebabkan oleh hujan deras dan angin kencang. Seperti tanah longsor, rumah ambruk, jembatan hanyut, juga jembatan patah.

“Longsor pada 2 Maret misalnya, membuat rumah warga rusak. Lalu pada 23 Februari di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, juga terjadi longsor dengan luasan 1.175 meter persegi,” terangnya. (rpd/hn)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru