24.2 C
Probolinggo
Tuesday, March 21, 2023

Mayoritas Penderita Leptospirosis di Kota Probolinggo Laki-laki

MAYANGAN, Radar Bromo – Dari sekian banyak pasien yang terinfeksi virus leptospirosis di Kota Probolinggo, hampir semuanya kaum Adam. Diduga mereka tertular virus leptospirosis saat ke sawah tanpa menggunakan pengaman ataupun di genangan air setelah hujan.

Virus leptospirosis merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui air yang terinfeksi air kencing tikus. Plt Kepala Dinkes-PPKB Kota Probolinggo Nurul Hasanah Hidayati mengatakan, leptospirosis ini merupakan penyakit berbasis lingkungan. Penyakit zoonosis ditularkan melalui berbagai hewan. Di antaranya, kucing, babi, anjing, sapi, dan kambing. Namun, sumber penularan utamanya berasal dari tikus yang terinfeksi bakteri leptospira.

“Virus leptospirosis memang disebabkan infeksi bakteri leptospira yang ditularkan urine atau air kencing tikus yang terinfeksi. Bakteri leptospira itu masuk ke tubuh manusia melalui kulit yang luka terbuka dan selaput lendir, bisa dari mata atau mulut. Jika kondisi daya tubuh tinggi atau kebal, tidak terlalu berpengaruh. Tapi, saat terkena virus leptospirosis dan daya tahan tubuh rendah, bisa berefek langsung pada kesehatan tubuh,” jelasnya.

Baca Juga:  Dari Video Syur, Terungkap Aksi Cabul PNS Bawaslu “Kerjai” Anak Tiri

Dari sekian penderita leptospirosis di Kota Probolinggo, hampir semuanya laki-laki. “Gejala klinis umum dari orang yang terinfeksi leptospira adalah demam tinggi 3-5 hari, nyeri otot betis, lemas, dan kekuningan pada kulit. Kebanyakan pasien yang meninggal karena terlambat tidak dilakukan pemeriksaan dan penanganan. Termasuk yang meninggal terakhir ini, terlambat dibawa ke pelayanan kesehatan,” terangnya.

Pihaknya mewanti-wanti masyarakat tidak menyepelekan infeksi bakteri leptospira. Terlebih terlambat dalam pengobatannya. Karena dapat menyebabkan kematian. “Karena kalau terlambat penanganannya, bisa menimbulkan kematian,” tegasnya. (mas/rud)

MAYANGAN, Radar Bromo – Dari sekian banyak pasien yang terinfeksi virus leptospirosis di Kota Probolinggo, hampir semuanya kaum Adam. Diduga mereka tertular virus leptospirosis saat ke sawah tanpa menggunakan pengaman ataupun di genangan air setelah hujan.

Virus leptospirosis merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui air yang terinfeksi air kencing tikus. Plt Kepala Dinkes-PPKB Kota Probolinggo Nurul Hasanah Hidayati mengatakan, leptospirosis ini merupakan penyakit berbasis lingkungan. Penyakit zoonosis ditularkan melalui berbagai hewan. Di antaranya, kucing, babi, anjing, sapi, dan kambing. Namun, sumber penularan utamanya berasal dari tikus yang terinfeksi bakteri leptospira.

“Virus leptospirosis memang disebabkan infeksi bakteri leptospira yang ditularkan urine atau air kencing tikus yang terinfeksi. Bakteri leptospira itu masuk ke tubuh manusia melalui kulit yang luka terbuka dan selaput lendir, bisa dari mata atau mulut. Jika kondisi daya tubuh tinggi atau kebal, tidak terlalu berpengaruh. Tapi, saat terkena virus leptospirosis dan daya tahan tubuh rendah, bisa berefek langsung pada kesehatan tubuh,” jelasnya.

Baca Juga:  Rehab 6 SDN-7 SMPN di Kota Probolinggo Telan Rp 6 M

Dari sekian penderita leptospirosis di Kota Probolinggo, hampir semuanya laki-laki. “Gejala klinis umum dari orang yang terinfeksi leptospira adalah demam tinggi 3-5 hari, nyeri otot betis, lemas, dan kekuningan pada kulit. Kebanyakan pasien yang meninggal karena terlambat tidak dilakukan pemeriksaan dan penanganan. Termasuk yang meninggal terakhir ini, terlambat dibawa ke pelayanan kesehatan,” terangnya.

Pihaknya mewanti-wanti masyarakat tidak menyepelekan infeksi bakteri leptospira. Terlebih terlambat dalam pengobatannya. Karena dapat menyebabkan kematian. “Karena kalau terlambat penanganannya, bisa menimbulkan kematian,” tegasnya. (mas/rud)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru