27.5 C
Probolinggo
Saturday, March 25, 2023

Panther yang Tabrakan Karambol di Lumbang Mau Dijual, Siswa Lompat dari Bus

LUMBANG, Radar Bromo – Kecelakaan beruntun di perempatan Pasar Lumbang menimbulkan kepanikan di sekitar pasar. Teriakan histeris terdengar dari dalam bus. Warga sekitar pun menjerit melihat kecelakaan karambol itu.

Begitu bus berhenti, puluhan siswa melompat dan keluar lewat pintu darurat bus. Sementara barang-barang mereka berhamburan ke mana-mana.

Para guru pendamping pun panik. Mereka berlarian untuk memastikan dan mengecek semua murid dalam kondisi selamat. Mereka juga menyelamatkan semua barang milik siswa dan guru. Mulai HP, koper, dan barang berharga lainnya. Semuanya masih ada di dalam bus yang ringsek itu.

Belum lagi telepon para guru berkali-kali berdering. Para orang tua siswa yang menerima kabar kecelakaan itu, terus menelepon para guru pendamping. Meminta kepastian tentang kondisi anak-anak mereka.

Baca Juga:  Warga Banyuanyar Protes Ganti Untung Tol Paspro Seksi IV Terlalu Murah

Seperti Ina Drasah Asyah, salah satu guru pendamping MA Al-Azhar Asy-Syarif. Perempuan 34 tahun itu tampak bingung. Sebab, tak sedikit orang tua murid yang terus menelepon. Mereka menanyakan keadaan anak-anak mereka.

Turun dari Bromo, Rem Bus Blong, Tabrak Enam Kendaraan di Lumbang

LUMBANG, Radar Bromo – Kecelakaan beruntun di perempatan Pasar Lumbang menimbulkan kepanikan di sekitar pasar. Teriakan histeris terdengar dari dalam bus. Warga sekitar pun menjerit melihat kecelakaan karambol itu.

Begitu bus berhenti, puluhan siswa melompat dan keluar lewat pintu darurat bus. Sementara barang-barang mereka berhamburan ke mana-mana.

Para guru pendamping pun panik. Mereka berlarian untuk memastikan dan mengecek semua murid dalam kondisi selamat. Mereka juga menyelamatkan semua barang milik siswa dan guru. Mulai HP, koper, dan barang berharga lainnya. Semuanya masih ada di dalam bus yang ringsek itu.

Belum lagi telepon para guru berkali-kali berdering. Para orang tua siswa yang menerima kabar kecelakaan itu, terus menelepon para guru pendamping. Meminta kepastian tentang kondisi anak-anak mereka.

Baca Juga:  Temukan Perusakan-Pemukulan saat Jemput Paksa Jenazah di Wonolangan

Seperti Ina Drasah Asyah, salah satu guru pendamping MA Al-Azhar Asy-Syarif. Perempuan 34 tahun itu tampak bingung. Sebab, tak sedikit orang tua murid yang terus menelepon. Mereka menanyakan keadaan anak-anak mereka.

Turun dari Bromo, Rem Bus Blong, Tabrak Enam Kendaraan di Lumbang

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru