LUMBANG, Radar Bromo -Bus pariwisata Nopol D 7849 AQ asal Jakarta itu baru turun dari wisata Gunung Bromo, Selasa (7/3) pagi. Namun, rem mendadak blong saat sampai di perempatan Pasar Lumbang di Desa/Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo. Bus pun hilang kendali dan menabrak enam kendaraan secara beruntun.
Bus baru berhenti setelah menyeret sepeda motor Honda Beat berikut pengemudinya. Yaitu, Winda, 15, warga Tandonsentul, Kecamatan Lumbang, yang merupakan siswi SMPN 1 Lumbang. Motor Honda Beat itu ringsek. Sementara Winda alami luka-luka.
Akibat kejadian itu, lima korban luka-luka. Semuanya warga Probolinggo. Sementara semua penumpang bus yang berjumlah 51 orang selamat. Termasuk satu sopir dan dua kernet. Sementara semua kendaraan yang jadi korban tabrakan juga ringsek. Termasuk bus, ringsek di bagian depan.
Adapun lima korban luka yaitu, Winda, 15, warga Tandonsentul, Kecamatan Lumbang dan Muhammad Riski Arifin, 28, warga Kota Probolinggo. Semuanya dirujuk ke RSUD dr. Mohamad saleh Kota Probolinggo.
Dua korban yang lain merupakan bapak dan anaknya. Yaitu, Irwanto, 28 dan Citra, 8, warga Purut, Kecamatan Lumbang. Satu lagi korban yaitu, Muhammad Choiril Anwar, 26, warga Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo. Ketiganya dirujuk ke RSUD Tongas.
Kecelakaan itu sendiri terjadi sekitar pukul 11.00 di Jl Raya Lumbang. Tepat di perempatan Pasar Lumbang. Saat itu, bus pariwisata Adiputra Gracia baru turun dari wisata Gunung Bromo di Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Bus terdiri dari dua rombongan yang membawa siswa-siswi kelas XI MA Al-Azhar Asy-Syarif Jakarta Selatan. Mereka rekreasi ke Bromo, sekaligus study tour ke Universitas Brawijaya, Malang.
Bus pertama membawa 30 penumpang. Bus ini berangkat lebih dulu. Bus kedua di belakangnya dengan 51 penumpang. Termasuk satu sopir dan dua kernet. Bus kedua ini disopiri oleh Masur Wahyudin, 65, warga Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung.
Saat ditemui di Polsek Lumbang, Masur menerangkan, saat berangkat kondisi bus normal. Bus berangka dari hotel di kawasan Bromo sekitar pukul 10.00. Rombongan hendak melanjutkan perjalanan study tour ke Universitas Brawijaya, Malang.
“Kondisi bus normal saat turun dari hotel di Bromo. Termasuk saat mesin dipanasi. Dari Bromo, kami akan ke Malang,” katanya sembari menundukan kepala.
Setelah satu jam perjalanan, bus sampai di Jalan Raya Lumbang. Tepatnya di perempatan Pasar Lumbang. Karena kondisi jalan menurun, Masur pun mengurangi kecepatan dengan mengerem bus.
Namun, ternyata rem bus tidak bisa difungsikan alias blong. Bus pun melaju kencang dan hilang kendali.
“Saya coba rem, tidak bisa. Saat itu posisi berada di gigi tiga. Saya paksa masuk ke gigi dua dengan harapan dapat mengurangi kecepatan. Namun, seperti slong. Persneling masuk ke gigi dua, tapi bus malah tambah kencang,” ucap Masur.
Sementara di depannya kondisi lalu lintas sedang ramai. Sebab, memang berada di areal Pasar Lumbang. Banyak kendaraan, banyak warga yang menyeberang juga.