SUKAPURA, Radar Bromo – Sejak 4 Februari, aktivitas Gunung Bromo naik. Namun demikian, gunung itu masih berada di Level II atau waspada.
Berdasarkan pantauan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral – Badan Geologi RI, Gunung Bromo mengeluarkan asap atau kabut putih. Dalam rilis resminya disebutkan, terdapat peningkatan aktivitas di kawah Gunung Bromo. Yaitu peningkatan aktivitas vulkanik berupa sinar api dari dalam kawah pada Jumat (3/2) sekitar pukul 21.14 WIB. Selain itu bau belerang tercium kuat. Ada pula suara gemuruh yang terdengar.
Bahkan dalam seminggu terakhir asap kawah teramati berwarna putih tipis. Ketinggiannya 50 hingga 900 meter dari puncak. Sementara vegetasi pada dinding kaldera sebelah timur, terlihat menguning dan mengering akibat paparan asap.
Pengamatan kegempaan terjadi dengan amplitudo 3 mm selama 19 detik, disertai gempa vulkanik dalam dan dangkal. Maknanya, ada proses fluktuasi atau naik turunnya tekanan di dalam tubuh gunung.
Dengan kondisiitu, masyarakat dan pengunjung diminta tidak beraktivitas sejauh 1 kilometer dari kawah gunung. Sebab, dikhawatirkan adanya letusan tiba-tiba walau tanpa gejala vulkanik yang jelas.
Ketua Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Oktory Prambada membenarkan adalah rilis tersebut. Namun, dia enggan menjelaskan lebih jauh. “Benar itu. Ketemu aja besok,” tuturnya.
Camat Sukapura Bambang Julius juga membenarkan edaran tentang aktivitas gunung bromo yang naik. Namun, dia minta warga tak panik.