KANIGARAN, Radar Bromo – Pembangunan Pasar Baru Kota Probolinggo dipastikan sudah rampung. Pemkot Probolinggo menargetkan pedagang kini menempati bedak sementara akan dipindah awal tahun ini. Prioritasnya 270 pedagang.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kota Probolinggo Fitriawati mengatakan, pihaknya masih mencari skema penempatan pedagang di Pasar Baru. Data dan jumlah pedagang yang sudah lama berjualan di dalam Pasar Baru, sudah ada.
“Sambil menunggu proses hasil review pembangunan Pasar Baru kami masih proses mencari skema penempatan pedagang ke dalam. Jumlah pedagang yang berhak menempati di dalam gedung sesuai data kami, ada sekitar 270 pedagang,” katanya, kemarin (3/1).
Soal kapasitas gedung Pasar Baru, Fitri mengaku belum dapat memastikan. Namun, jumlah bedak-nya melebihi jumlah pedagang yang terdata di DKUPP. Karena itu, pihaknya akan memprioritaskan pedagang yang sudah terdata untuk pindah ke dalam sesuai zonasi bedak.
“Karena memang kapasitas bedak lebih banyak dibanding jumlah pedagang yang terdata. Nanti sisa bedak akan diprioritaskan untuk pedagang sesuai zonasi bedak yang belum terisi. Penempatan pedagang sesuai jenis dagangannya,” terangnya.
Pembangunan Pasar Baru masih terus menjadi perhatian warga. Beberapa hari lalu, Komisi II DPRD Kota Probolinggo melakukan inspeksi mendadak (sidak). Menindaklanjuti surat aduan pedagang terkait penempatan pedagang yang tidak sesuai sebelum dibangun.
“Ternyata di dalam bedak gedung Pasar Baru sudah ada penomoran. Tetapi, sifatnya belum paten. Hanya untuk mencocokkan dengan jumlah pedagang yang ada,” ujar Ketua Komisi II DPRD Muchlas Kurniawan.