KANIGARAN, Radar Bromo – Tragedi di Kanjuruhan, Malang merenggut ratusan nyawa. Salah satunya, Yanuar Dwi Bramastyo, 15. Warga Jalan Kyai Hasan Genggong, Gang 2, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo itu menonton laga Arema v Persebaya bersama kerabat dan sejumlah temannya.
Yanuar merupakan pelajar kelas 9 SMP Namira School. Jenazahnya sampai di rumah duka pukul 15.30. Diantar mobil jenazah milik RS Saiful Anwar Malang. Isak tangis keluarga korban langsung terdengar begitu kain kafan jenazah korban dibuka.
Saat itu juga, korban disalatkan di Masjid Baburrahman. Lalu, dimakamkan di TPU Sukoharjo pukul 16.00 dengan diantar seluruh tetangga dan kerabat.
Bungsu dari dua bersaudara putra pasangan Serda Joko Faslan dan Hermin ini mengalami luka lecet pada wajah, pergelangan tangan dan kaki. Jenazah sempat dibawa ke RS Saiful Anwar Malang untuk diindentifikasi.
Armando, 30, kerabat korban yang nonton bersama korban mengatakan, mereka berangkat bersama sejumlah temannya naik Elf ke Stadion Kanjuruhan. Di stadion, mereka menyaksikan pertandingan Arema vs Persebaya dari tribun VVIP.
Usai pertandingan, seorang suporter turun ke lapangan untuk memberikan ucapan terima kasih pada pemain Arema. Tapi, tiba-tiba ada personel keamanan ikut masuk ke lapangan karena khawatir terjadi kericuhan. Akhirnya, suporter lain yang ikut masuk ke lapangan tersulut emosi. Sehingga terjadi kericuhan.