25.5 C
Probolinggo
Wednesday, March 29, 2023

Masjid Agung Masih Bocor, Perbaikan Miliaran Rupiah Dianggap Muspro

MAYANGAN, Radar Bromo-Sejauh ini sudah tiga kali Pemkot Probolinggo mengalokasikan anggaran untuk mengatasi kebocoran atap masjid agung Raudlatul Jannah Kota Probolinggo. Namun, kebocoran masih saja terjadi di titik yang sama. Komisi III DPRD Kota Probolinggo pun menilai, renovasi tersebut muspro.

Anggota komisi III DPRD Kota Probolinggo Robit Riyanto mengatakan, renovasi awal di masjid agung berjalan tidak benar. Artinya, teknis pengerjaannya kurang pas. Sebab dengan anggaran yang begitu besar, tidak dapat menyelesaikan kebocoran atap masjid agung.

Lalu saat masa pemeliharaan tahun 2022 dilakukan setelah perbaikan ketiga di tahun 2021, Dinas PUPR-Perkim kurang cermat dan tegas. Karena memasuki awal 2023, ternyata tetap terjadi kebocoran. Sementara masa pemeliharaan oleh rekanan sudah habis.

Baca Juga:  Rapat Banggar DPRD Kota Probolinggo Bahas Evaluasi Gubernur Tak Kuorum

”Kalau sudah seperti ini, mau ngomong bagaimana lagi? Ya jelas pekerjaannya muspro,” tegasnya.

Ketua Komisi III DPRD Kota Probolinggo, Agus Riyanto menambahkan, terjadi kesalahan teknik dalam perbaikan sebelumnya. Padahal, anggarannya saat itu cukup besar.

Karena itu, pihaknya minta jangan anggaran yang disiapkan lebih dulu. Namun, harus menyiapkan teknik perbaikan yang pas. Baru, anggarannya disesuaikan dengan kebutuhan tersebut.

”Boleh dibilang muspro, boleh tidak. Karena yeknik pekerjaannya salah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR-Perkim Kota Probolinggo, Setiorini Sayekti mengatakan, renovasi atap masjid agung tidak dapat dikatakan muspro. Sebab, perbaikan sudah dilakukan dan diupayakan dengan beberapa metode.

 

Atap Masjid Agung Bocor Lagi, Padahal Beberapa Kali DIbenahi

Seperti tahun 2020, perbaikan dengan metode injeksi. Kemudian tahun 2021 dilanjutkan renovasi dengan melanjutkan titik injeksi dan pemasangan water pluping . Bahkan, di masa pemeliharaan tahun 2022, dilakukan metode membran aspal.

”Tetapi ternyata, perbaikan dengan metode-metode itu tidak berjalan efektif. Karena masjid agung ini kontruksi lama. Dibangun tahun 2023. Jadi membutuhkan pencermatan yang ekstra,” katanya.

Baca Juga:  4 Proyek Rehab Jalan di Kota Probolinggo Tinggal Teken Kontrak  

Sesuai pendampingan dari pihak ITS, paling efektif perbaikan dilakukan dengan metode pemasangan atap galvalume di atasnya. ”Anggaran yang dialokasikan tahun 2021 itu, tidak hanya fokus untuk perbaikan atap masjid. Tetapi ada renovasi fasad di depan yang sudah berubah,” terangnya.

MAYANGAN, Radar Bromo-Sejauh ini sudah tiga kali Pemkot Probolinggo mengalokasikan anggaran untuk mengatasi kebocoran atap masjid agung Raudlatul Jannah Kota Probolinggo. Namun, kebocoran masih saja terjadi di titik yang sama. Komisi III DPRD Kota Probolinggo pun menilai, renovasi tersebut muspro.

Anggota komisi III DPRD Kota Probolinggo Robit Riyanto mengatakan, renovasi awal di masjid agung berjalan tidak benar. Artinya, teknis pengerjaannya kurang pas. Sebab dengan anggaran yang begitu besar, tidak dapat menyelesaikan kebocoran atap masjid agung.

Lalu saat masa pemeliharaan tahun 2022 dilakukan setelah perbaikan ketiga di tahun 2021, Dinas PUPR-Perkim kurang cermat dan tegas. Karena memasuki awal 2023, ternyata tetap terjadi kebocoran. Sementara masa pemeliharaan oleh rekanan sudah habis.

Baca Juga:  Ketua Komisi II DPRD Kota Probolinggo Terpapar Covid, Anggota Diswab

”Kalau sudah seperti ini, mau ngomong bagaimana lagi? Ya jelas pekerjaannya muspro,” tegasnya.

Ketua Komisi III DPRD Kota Probolinggo, Agus Riyanto menambahkan, terjadi kesalahan teknik dalam perbaikan sebelumnya. Padahal, anggarannya saat itu cukup besar.

Karena itu, pihaknya minta jangan anggaran yang disiapkan lebih dulu. Namun, harus menyiapkan teknik perbaikan yang pas. Baru, anggarannya disesuaikan dengan kebutuhan tersebut.

”Boleh dibilang muspro, boleh tidak. Karena yeknik pekerjaannya salah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR-Perkim Kota Probolinggo, Setiorini Sayekti mengatakan, renovasi atap masjid agung tidak dapat dikatakan muspro. Sebab, perbaikan sudah dilakukan dan diupayakan dengan beberapa metode.

 

Atap Masjid Agung Bocor Lagi, Padahal Beberapa Kali DIbenahi

Seperti tahun 2020, perbaikan dengan metode injeksi. Kemudian tahun 2021 dilanjutkan renovasi dengan melanjutkan titik injeksi dan pemasangan water pluping . Bahkan, di masa pemeliharaan tahun 2022, dilakukan metode membran aspal.

”Tetapi ternyata, perbaikan dengan metode-metode itu tidak berjalan efektif. Karena masjid agung ini kontruksi lama. Dibangun tahun 2023. Jadi membutuhkan pencermatan yang ekstra,” katanya.

Baca Juga:  Dikeluhkan, Ini Hasil 2 Lab Pabrik Pengolahan Oli Bekas Sumbertaman

Sesuai pendampingan dari pihak ITS, paling efektif perbaikan dilakukan dengan metode pemasangan atap galvalume di atasnya. ”Anggaran yang dialokasikan tahun 2021 itu, tidak hanya fokus untuk perbaikan atap masjid. Tetapi ada renovasi fasad di depan yang sudah berubah,” terangnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru