25.5 C
Probolinggo
Wednesday, March 29, 2023

Dua Bulan, Damkar Evakuasi 38 Kali Hewan di Permukiman  

KANIGARAN, Radar Bromo – Jumlah penanganan hewan oleh Satpol PP dan Damkar Kota Probolinggo tahun ini, tinggi. Selama dua bulan, Damkar telah 38 kali mengevakuasi hewan. Paling banyak tawon vespa.

Angka ini lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu. Pada 2022, selama Januari-Februari, Damkar hanya 25 kali menangani hewan. Cuaca yang tidak menentu, disebut-sebut menjadi penyebab tingginya hewan masuk permukiman.

Dari 38 hewan itu, 30 berupa tawon. Sisanya, berupa biawak tiga kali, tokek dua kali, dan ular tiga kali. Syukur selama proses evakuasi tidak sampai memakan korban jiwa.

Kasi Damkar Satpol PP dan Damkar Kota Probolinggo Abdullah mengatakan, tahun ini penanganan hewan memang tinggi. Kondisi ini dipicu cuaca yang tidak menentu.

Baca Juga:  Cerita Petugas Damkar Kota Probolinggo saat Evakuasi Sarang Lebah-Ular

Meski sudah memasuki Februari, hujan deras masih sering terjadi. Hal ini membuat habitat banyak hewan, seperti tawon, ular, maupun biawak menjadi terganggu. Mereka masuk ke permukiman untuk mencari tempat baru.

“Habitat mereka tinggal dan cari makanan terganggu dengan cuaca saat ini yang tidak menentu. Makanya mereka cari lokasi baru dengan masuk ke permukiman warga,” ungkapnya.

Abdullah berharap, masyarakat yang mendapati ada hewan masuk ke rumahnya segera melapor ke Damkar. Jika tidak memiliki keterampilan khusus, sebaiknya tidak mencoba untuk menangani sendiri.

“Karena pernah terjadi, ada masyarakat tanpa pelindung mencoba mengevakuasi tawon. Akhirnya tergigit. Hal ini harus dihindari. Sebaiknya lapor Damkar saja,” ujarnya. (riz/rud)

Baca Juga:  Mau Jadi RS Rujukan Covid-19, RSUD Tongas Tak Lagi Layani Rawat Inap

KANIGARAN, Radar Bromo – Jumlah penanganan hewan oleh Satpol PP dan Damkar Kota Probolinggo tahun ini, tinggi. Selama dua bulan, Damkar telah 38 kali mengevakuasi hewan. Paling banyak tawon vespa.

Angka ini lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu. Pada 2022, selama Januari-Februari, Damkar hanya 25 kali menangani hewan. Cuaca yang tidak menentu, disebut-sebut menjadi penyebab tingginya hewan masuk permukiman.

Dari 38 hewan itu, 30 berupa tawon. Sisanya, berupa biawak tiga kali, tokek dua kali, dan ular tiga kali. Syukur selama proses evakuasi tidak sampai memakan korban jiwa.

Kasi Damkar Satpol PP dan Damkar Kota Probolinggo Abdullah mengatakan, tahun ini penanganan hewan memang tinggi. Kondisi ini dipicu cuaca yang tidak menentu.

Baca Juga:  Rumah Warga Kedunggaleng Gosong, Dipicu Korsleting Listrik

Meski sudah memasuki Februari, hujan deras masih sering terjadi. Hal ini membuat habitat banyak hewan, seperti tawon, ular, maupun biawak menjadi terganggu. Mereka masuk ke permukiman untuk mencari tempat baru.

“Habitat mereka tinggal dan cari makanan terganggu dengan cuaca saat ini yang tidak menentu. Makanya mereka cari lokasi baru dengan masuk ke permukiman warga,” ungkapnya.

Abdullah berharap, masyarakat yang mendapati ada hewan masuk ke rumahnya segera melapor ke Damkar. Jika tidak memiliki keterampilan khusus, sebaiknya tidak mencoba untuk menangani sendiri.

“Karena pernah terjadi, ada masyarakat tanpa pelindung mencoba mengevakuasi tawon. Akhirnya tergigit. Hal ini harus dihindari. Sebaiknya lapor Damkar saja,” ujarnya. (riz/rud)

Baca Juga:  Lupa Matikan Kompor, Dapur Warga Pilang Dilalap Api

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru