PROBOLINGGO, Radar Bromo-Upaya menekan angka pengangguran di Kabupaten Probolinggo terus dilakukan. Rabu (1/3), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Probolinggo menggelar memorandum of understanding (MoU) dengan sejumlah perusahaan.
MoU itu digelar di sebuah rumah makan yang ada di Kota Probolinggo. Ada perwakilan 11 perusahaan yang ikut dalam MoU itu. Mulai PT. Putra Teja Sampurna, Beejay Seafood, Hotel Kampoeng Kita, Hotel Nadia, Yoshie Hotel, Awor Jiwo Coffee.
Selanjutnya, Putri Lingga Coffe, Onlenkan.com, Cindy Bordir, Bromo Escape Coffee, dan Perdana Catering.
Dengan adanya MoU itu, para pencari kerja (pencaker) diharap tidak kebingungan. Mereka cukup mengikuti pelatihan yang telah disediakan. Selanjutnya, perusahaan yang telah menjalin MoU bakal menampung pencaker.
Acara pendandatanganan MoU itu dipimpin langsung oleh Kepala Disnaker dan Tranmigrasi (Disnakertrans) Doddy Nur Baskoro. Dengan didamping Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Bagus Abdul Goffur, serta bidang terkait lainnya.

Menurut Doddy, MoU itu memiliki banyak manfaat. Salah satunya, memperkuat hubungan antara pengusaha dengan pemerintah daerah. “Jadi dengan adanya MoU ini, sama sama saling menguntungkan,” terangnya.
“Pihak perusahaan tidak perlu lagi melakukan trainer pada pekerja baru. Sebab, itu sudah dilakukan pada saat pelatihan. Dan pelatihan itu sendiri, yang akan mengisi juga dari perusahaan. Misalnya filet ikan dari Beejay Seafood, menjahit dari garmen dan sebagainya,” imbuhnya, Rabu (1/3) siang.
Selain itu, saat perusahaan alami kendala, juga bisa dibantu. Misalnya, saat ada masalah perizinan dan sebagainya, maka pihak dinas akan ikut mendampingi untuk membantu.
Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Bagus Abdul Goffur mengatakan, inovasi yang dilakukan oleh Disnakertrans itu cukup positif. Dengan adanya MoU ini, maka pemerintah daerah dan perusahaan sama-sama diuntungkan.

Pihak perusahaan tidak perlu ada masa training lagi karena sudah memiliki tenaga ahli atau yang sudah pengalaman pada saat trainer. Juga diharapkan, dapat menyerap ribuan tenaga kerja baru.
“Misalnya tadi, PT. Putra Teja Sampurna membutuhkan tiga ribu tenaga kerja baru yang berpengalaman. Atau paling tidak satu perusahaan masing masing membuka 1.000 lowongan. Jika ada 11 perusahaan, sudah berapa (tenaga kerja) yang bisa terserap? Dan, tidak menutup kemungkinan kami juga akan menggandeng dan melakukan MoU dengan perusahaan lainya,” beber bagus. (rpd/mie)