KURIPAN, Radar Bromo – Tenda darurat yang didirikan untuk kegiatan belajar mengajar di SDN Resongo IV Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo, roboh. Diduga, tenda itu roboh karena angin kencang. BPBD Kabupaten Probolinggo pun berencana membongkar tenda darurat tersebut karena dinilai terlalu lama berdiri.
Kepala SDN Resongo IV Sugianto saat dikonfirmasi membenarkan robohnya tenda darurat yang didirikan pada Februari 2020 oleh BPBD Kabupaten Probolinggo itu. Ada satu tenda yang roboh. Sementara dua tenda lain masih berdiri.
Menurutnya, tenda darurat itu roboh beberapa hari lalu akibat diempas angin kencang. Akhirnya, pihaknya pun memutuskan untuk melipat tenda yang roboh tersebut.
”Tenda roboh karena angin kencang beberapa hari lalu. Sudah kami amankan untuk sementara,” katanya.
Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi saat dikonfirmasi mengaku, baru tahu bahwa tenda darurat di SDN Resongo IV roboh. Namun, sebelum menerima informasi itu, internal BPBD menurutnya sempat membicarakan masalah tenda darurat itu, dua hari lalu.
”Kami malah baru dengar soal tenda darurat yang roboh di SDN Resongo IV itu,” ujarnya.
Anggit menjelaskan, tenda yang didirikan di SDN Resongo IV itu sifatnya darurat. Seharusnya, tenda darurat itu didirikan tidak dalam waktu lama. Namun, dalam praktiknya hampir setengah tahun tenda itu berdiri.
”Sudah terlalu lama tenda darurat itu didirikan. Harusnya, tenda darurat itu sifatnya sementara. Tidak sampai berdiri selama berbulan-bulan seperti yang terjadi. Bisa-bisa rusak tenda darurat itu terkena hujan panas terlalu lama,” ungkapnya.
Karena kondisi itu, menurut Anggit, pihaknya memutuskan untuk membongkar semua tenda darurat di SDN Resongo IV. Rencananya, tiga tenda darurat yang ada di sana akan dibongkar Senin.
Mengingat, tenda darurat itu juga tidak difungsikan kembali. Sebab, tidak ada kegiatan belajar mengajar dampak pandemi Covid-19. ”Akan kami bongkar segera semua tenda darurat itu, Mas. Kalau nunggu sampai tahun depan, bisa rusak tenda darurat itu,” terangnya. (mas/hn)