KEDOPOK, Radar Bromo– Memasuki April Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo meminta masyarakat waspada cuaca ekstrem. Sebab, ada potensi suhu udara lebih panas saat peralihan.
Kalaksa BPBD Kota Probolinggo Sugito Prasetyo mengungkapkan, April diperkirakan sudah masuk peralihan. Sementara angin kencang kemungkinan baru terjadi sekitar Juni. Sehingga, pada April mendatang, suhu udara bisa lebih panas daripada bulan sebelumnya. Kondisi ini sangat wajar. Mengingat ini adalah peralihan dari musim penghujan menuju musim kemarau.
“Datangnya musim angin Gending pada bulan Juni sehingga kemungkinan itu sangat besar terjadi di Kota Probolinggo,” katanya.
Gito-sapaan akrabnya menjelaskan selama peralihan, masyarakat harus memperhatikan kondisi tubuh. Sebab biasanya cuaca cukup ekstrem. Saat siang hari, suhu udara sangat panas sekali.
Saat seperti itu, sebaiknya masyarakat menghindari mengonsumsi air minum dingin atau minuman kemasan dingin. Karena dapat berdampak negatif pada kondisi tubuh dan menimbulkan penyakit, seperti flu atau batuk.
Sebaiknya, masyarakat memperbanyak minum air hangat saat cuaca panas. Ini baik untuk daya tahan tubuh untuk tidak mudah sakit. Sebab, peralihan biasanya suhu bisa berubah mendadak. “Hindari minum es. Perbanyak olahraga dan mengonsumsi makanan yang bergizi. Sehingga tidak mudah jatuh sakit,” terang Gito. (riz/fun)
KEDOPOK, Radar Bromo– Memasuki April Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo meminta masyarakat waspada cuaca ekstrem. Sebab, ada potensi suhu udara lebih panas saat peralihan.
Kalaksa BPBD Kota Probolinggo Sugito Prasetyo mengungkapkan, April diperkirakan sudah masuk peralihan. Sementara angin kencang kemungkinan baru terjadi sekitar Juni. Sehingga, pada April mendatang, suhu udara bisa lebih panas daripada bulan sebelumnya. Kondisi ini sangat wajar. Mengingat ini adalah peralihan dari musim penghujan menuju musim kemarau.
“Datangnya musim angin Gending pada bulan Juni sehingga kemungkinan itu sangat besar terjadi di Kota Probolinggo,” katanya.
Gito-sapaan akrabnya menjelaskan selama peralihan, masyarakat harus memperhatikan kondisi tubuh. Sebab biasanya cuaca cukup ekstrem. Saat siang hari, suhu udara sangat panas sekali.
Saat seperti itu, sebaiknya masyarakat menghindari mengonsumsi air minum dingin atau minuman kemasan dingin. Karena dapat berdampak negatif pada kondisi tubuh dan menimbulkan penyakit, seperti flu atau batuk.
Sebaiknya, masyarakat memperbanyak minum air hangat saat cuaca panas. Ini baik untuk daya tahan tubuh untuk tidak mudah sakit. Sebab, peralihan biasanya suhu bisa berubah mendadak. “Hindari minum es. Perbanyak olahraga dan mengonsumsi makanan yang bergizi. Sehingga tidak mudah jatuh sakit,” terang Gito. (riz/fun)
