29.5 C
Probolinggo
Saturday, March 25, 2023

Musim Hujan, Omzet Peternak Lebah di Lumbang Anjlok

LUMBANG, Radar Bromo – Musim hujan menjadi salah satu kendala bagi sejumlah peternak lebah di Kabupaten Probolinggo. Hujan yang berkepanjangan sangat berdampak terhadap perolehan hasil panen madu. Tak ayal, omzetnya juga merosot.

Seperti diungkapkan salah seorang peternak lebah asal Desa Wonogoro, Kecamatan Lumbang, Supendi, 40. Menurutnya, musim hujan seperti saat ini berdampak terhadap panen madu. Ketika hujan, lebah banyak beraktivitas di sarangnya. Karena itu, madunya juga akan sering dikonsumsi lebah sendiri.

“Setiap usaha pasti punya pasang surut. Bagi kami peternak lebah, musim hujan merupakan kondisi yang kurang menyenangkan. Hasil panen madunya turun drastis. Tentunya memengaruhi omzet,” katanya, Selasa (31/1).

Jika dalam kondisi normal, kata Supendi, 60 kotak lebahnya bisa menghasilkan 2 kuintal madu dalam sebulan. Namun, ketika musim hujan hasilnya hanya berkisar antara 60-70 kilogram. “Madunya madu mangga. Kalau madu randu sangat jarang saat ini,” katanya.

Baca Juga:  Musim Hujan Lebih Panjang, Peternak Lebah di Lumbang Merugi

Jika dihitung dengan biaya operasional, kata Supendi, hasilnya tidak nutut. Karena harus mengeluarkan lebih banyak biaya untuk memberi makan lebah.

“Biasanya agar madunya tidak dimakan lebahnya, saya beri gula. Gulanya ini bisa-bisa sampai satu ton habisnya ketika musim hujan dalam sebulan,” ujarnya.

LUMBANG, Radar Bromo – Musim hujan menjadi salah satu kendala bagi sejumlah peternak lebah di Kabupaten Probolinggo. Hujan yang berkepanjangan sangat berdampak terhadap perolehan hasil panen madu. Tak ayal, omzetnya juga merosot.

Seperti diungkapkan salah seorang peternak lebah asal Desa Wonogoro, Kecamatan Lumbang, Supendi, 40. Menurutnya, musim hujan seperti saat ini berdampak terhadap panen madu. Ketika hujan, lebah banyak beraktivitas di sarangnya. Karena itu, madunya juga akan sering dikonsumsi lebah sendiri.

“Setiap usaha pasti punya pasang surut. Bagi kami peternak lebah, musim hujan merupakan kondisi yang kurang menyenangkan. Hasil panen madunya turun drastis. Tentunya memengaruhi omzet,” katanya, Selasa (31/1).

Jika dalam kondisi normal, kata Supendi, 60 kotak lebahnya bisa menghasilkan 2 kuintal madu dalam sebulan. Namun, ketika musim hujan hasilnya hanya berkisar antara 60-70 kilogram. “Madunya madu mangga. Kalau madu randu sangat jarang saat ini,” katanya.

Baca Juga:  Jawa Pos Radar Bromo Buka Donasi Sumbangan untuk Korban Bencana Lombok

Jika dihitung dengan biaya operasional, kata Supendi, hasilnya tidak nutut. Karena harus mengeluarkan lebih banyak biaya untuk memberi makan lebah.

“Biasanya agar madunya tidak dimakan lebahnya, saya beri gula. Gulanya ini bisa-bisa sampai satu ton habisnya ketika musim hujan dalam sebulan,” ujarnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru