LUMBANG, Radar Bromo – Musim hujan menjadi salah satu kendala bagi sejumlah peternak lebah di Kabupaten Probolinggo. Hujan yang berkepanjangan sangat berdampak terhadap perolehan hasil panen madu. Tak ayal, omzetnya juga merosot.
Seperti diungkapkan salah seorang peternak lebah asal Desa Wonogoro, Kecamatan Lumbang, Supendi, 40. Menurutnya, musim hujan seperti saat ini berdampak terhadap panen madu. Ketika hujan, lebah banyak beraktivitas di sarangnya. Karena itu, madunya juga akan sering dikonsumsi lebah sendiri.
“Setiap usaha pasti punya pasang surut. Bagi kami peternak lebah, musim hujan merupakan kondisi yang kurang menyenangkan. Hasil panen madunya turun drastis. Tentunya memengaruhi omzet,” katanya, Selasa (31/1).
Jika dalam kondisi normal, kata Supendi, 60 kotak lebahnya bisa menghasilkan 2 kuintal madu dalam sebulan. Namun, ketika musim hujan hasilnya hanya berkisar antara 60-70 kilogram. “Madunya madu mangga. Kalau madu randu sangat jarang saat ini,” katanya.
Jika dihitung dengan biaya operasional, kata Supendi, hasilnya tidak nutut. Karena harus mengeluarkan lebih banyak biaya untuk memberi makan lebah.
“Biasanya agar madunya tidak dimakan lebahnya, saya beri gula. Gulanya ini bisa-bisa sampai satu ton habisnya ketika musim hujan dalam sebulan,” ujarnya.