27.5 C
Probolinggo
Saturday, March 25, 2023

Tiga Hari Hilang, Kakek 93 Tahun Sering Teringat Masa Muda

PASREPAN, Radar Bromo – Kakek Abdul Ghofur akhirnya berkumpul kembali dengan keluarganya. Lelaki sepuh berusia 93 tahun tersebut ditemukan di Pasar Gadingrejo, Kota Pasuruan, setelah dilaporkan hilang selama tiga hari.

Abdul Ghofur ditemukan pengunjung pasar yang hendak belanja. Orang itu tahu dari medsos ada pengumuman seorang lansia warga Desa Karangpanas, Kecamatan Pasrepan, hilang. Orang itu lantas menghubungi nomor telepon yang disebutkan dari media sosial.

May Sinta, menantu Abdul Ghofur, menjelaskan bahwa mertuanya yang sudah sepuh selalu ingat masa mudanya. Dia suka merantau untuk bekerja. Jadi, kalau malam, sering tiba-tiba keluar rumah dan berkeliling. Tidak pamit kepada keluarga.

”Ingat memorinya dulu waktu masih muda. Memang suka keliling dan hilang berkali-kali,” ujarnya.

Baca Juga:  Pamit ke Sekolah, Siswi SMP 1 Pasuruan Hilang

Meme, panggilan May Sinta, menambahkan, tidak ada keluarga yang berani melarang. Sebab, jika dilarang pergi, dia akan marah. Kalau masih siang dan daya ingatnya kembali, biasanya mertuanya langsung ingat tinggal di mana. Tapi, jika sudah malam dan belum bisa pulang, sering tidak tahu arah pulang.

”Kalau dijemput, juga pilih-pilih orang. Kalau nggak suka sama orang, tidak akan mau diajak pulang,” katanya.

PASREPAN, Radar Bromo – Kakek Abdul Ghofur akhirnya berkumpul kembali dengan keluarganya. Lelaki sepuh berusia 93 tahun tersebut ditemukan di Pasar Gadingrejo, Kota Pasuruan, setelah dilaporkan hilang selama tiga hari.

Abdul Ghofur ditemukan pengunjung pasar yang hendak belanja. Orang itu tahu dari medsos ada pengumuman seorang lansia warga Desa Karangpanas, Kecamatan Pasrepan, hilang. Orang itu lantas menghubungi nomor telepon yang disebutkan dari media sosial.

May Sinta, menantu Abdul Ghofur, menjelaskan bahwa mertuanya yang sudah sepuh selalu ingat masa mudanya. Dia suka merantau untuk bekerja. Jadi, kalau malam, sering tiba-tiba keluar rumah dan berkeliling. Tidak pamit kepada keluarga.

”Ingat memorinya dulu waktu masih muda. Memang suka keliling dan hilang berkali-kali,” ujarnya.

Baca Juga:  Jelang Maulid, Harga Sembako di Kota Pasuruan Masih Stabil

Meme, panggilan May Sinta, menambahkan, tidak ada keluarga yang berani melarang. Sebab, jika dilarang pergi, dia akan marah. Kalau masih siang dan daya ingatnya kembali, biasanya mertuanya langsung ingat tinggal di mana. Tapi, jika sudah malam dan belum bisa pulang, sering tidak tahu arah pulang.

”Kalau dijemput, juga pilih-pilih orang. Kalau nggak suka sama orang, tidak akan mau diajak pulang,” katanya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru