24.7 C
Probolinggo
Sunday, June 11, 2023

Belum Perlu Operasi Pasar di Kota Pasuruan

PASURUAN, Radar Bromo – Pemkot Pasuruan belum mengambil langkah terkait harga sejumlah bahan pokok yang sempat naik. Operasi pasar dinilai belum begitu diperlukan sejauh pekan pertama Ramadan ini.

Kepala Disperindag Kota Pasuruan Yanuar Afriansyah menyatakan, kenaikan harga bahan pokok terjadi lantaran meningkatnya permintaan secara konstan. Kondisi itu memang biasa terjadi di momentum awal Ramadan seperti sekarang. Dinasnya juga mengimbau masyarakat tidak melakukan aksi borong akibat panic buying.

“Dengan tidak berperilaku panic buying akan mencegah terjadinya inflasi. Karena pemerintah terus berupaya menjamin ketersediaan bahan pokok,” kata Yanuar.

Menurut Yanuar, kunci ketersediaan komoditas itu ada pada distributor. Sedangkan yang mempengaruhi perkembangan harga adalah proses penawaran dan permintaan barang di pasar. Kendati beberapa komoditas sempat naik harganya, Yanuar menilai operasi pasar belum begitu diperlukan.

Baca Juga:  Thoriq Residivis, Sudah Bolak-balik Masuk Penjara karena Kasus Ini

“Sejauh ini belum diperlukan. Tetapi, kami juga tetap memantau keseimbangan pasokan komoditas dengan permintaan konsumen,” bebernya.

Operasi pasar baru akan dilakukan mana kala ada kelangkaan barang disertai harga yang terlalu tinggi. Sehingga, komoditas perlu dipasok dalam jumlah banyak dengan harga yang normal. Dengan begitu, kenaikan harga bisa ditekan sampai benar-benar stabil.

“Di samping itu, juga mempertimbangkan kemampuan konsumen. Apabila daya beli rendah tidak menutup kemungkinan digelar operasi pasar,” pungkasnya. (tom/hn)

PASURUAN, Radar Bromo – Pemkot Pasuruan belum mengambil langkah terkait harga sejumlah bahan pokok yang sempat naik. Operasi pasar dinilai belum begitu diperlukan sejauh pekan pertama Ramadan ini.

Kepala Disperindag Kota Pasuruan Yanuar Afriansyah menyatakan, kenaikan harga bahan pokok terjadi lantaran meningkatnya permintaan secara konstan. Kondisi itu memang biasa terjadi di momentum awal Ramadan seperti sekarang. Dinasnya juga mengimbau masyarakat tidak melakukan aksi borong akibat panic buying.

“Dengan tidak berperilaku panic buying akan mencegah terjadinya inflasi. Karena pemerintah terus berupaya menjamin ketersediaan bahan pokok,” kata Yanuar.

Menurut Yanuar, kunci ketersediaan komoditas itu ada pada distributor. Sedangkan yang mempengaruhi perkembangan harga adalah proses penawaran dan permintaan barang di pasar. Kendati beberapa komoditas sempat naik harganya, Yanuar menilai operasi pasar belum begitu diperlukan.

Baca Juga:  Kesembuhan Covid di Kota Pasuruan di Atas 93 Persen

“Sejauh ini belum diperlukan. Tetapi, kami juga tetap memantau keseimbangan pasokan komoditas dengan permintaan konsumen,” bebernya.

Operasi pasar baru akan dilakukan mana kala ada kelangkaan barang disertai harga yang terlalu tinggi. Sehingga, komoditas perlu dipasok dalam jumlah banyak dengan harga yang normal. Dengan begitu, kenaikan harga bisa ditekan sampai benar-benar stabil.

“Di samping itu, juga mempertimbangkan kemampuan konsumen. Apabila daya beli rendah tidak menutup kemungkinan digelar operasi pasar,” pungkasnya. (tom/hn)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru