Tatap Muka Belum Bisa, Optimalkan Aplikasi Pembelajaran
DI RUMAH: Siswa di Pasuruan yang belajar di rumah. Pembelajaran tatap muka di tahun ajaran baru, harus ditunda seiring melonjaknya angka Covid-19. (Foto: Dok. Radar Bromo)
PASURUAN, Radar Bromo – Sempat uji coba, pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Pasuruan akhirnya dibatalkan. Anak-anak yang tadinya senang ketika pemerintah memulai uji coba sekolah tatap muka, tentu harus kembali bersabar. Pembelajaran harus tetap digelar secara virtual daring. Lebih-lebih ditengah penerapan PPKM level 4 sekarang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pasuruan Mualif Arif mengatakan, pihaknya harus mengikuti ketentuan pemerintah. Tak terkecuali dalam urusan pembelajaran sekolah. Baik di jenjang pendidikan SD maupun SMP. “Tentunya kami mengikuti. Sekarang ketentuan selama PPKM tetap dilaksanakan pembelajaran daring,” bebernya.
Pejabat yang akrab disapa Ayik itu menambahkan, seluruh sekolah di bawah naungan Disdikbud mematuhi ketentuan PPKM. Tidak ada sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka. Meski setelah uji coba beberapa bulan lalu, kesiapan sekolah untuk membuka pembelajaran tatap muka sudah sangat baik.
DITUNDA: Siswa di sebuah SD di Kota Pasuruan saat uji coba beberapa waktu lalu. (Foto: Dok. Radar Bromo)
“Kondisi sekarang belum memungkinkan. Jadi kami juga mengoptimalkan pembelajaran daring. Kita kan sudah punya aplikasi untuk menunjang pembelajaran daring itu,” sebutnya.
Aplikasi bernama sistem pembelajaran online terpadu (SPOT) Surapati itu memang dirancang sejak awal pandemi. Didalamnya sudah disediakan materi pembelajaran bagi anak-anak sekolah. Materi yang ada sebagian juga divisualisasikan. Berupa video. Agar pembelajaran yang berlangsung tetap menarik dan efektif bagi siswa.
“Materinya tentu juga disesuaikan dengan jenjang pendidikan,” kata Ayik.
Di samping itu, sekolah juga menerapkan pembelajaran daring dengan situs Kemendikbud RI. Ayik berharap pembelajaran daring kali ini tetap efektif. Apalagi pemkot sudah menyediakan sarana yang menunjang. Yakni berupa wifi gratis yang bisa diakses di kantor-kantor kelurahan. (tom/fun)
PASURUAN, Radar Bromo – Sempat uji coba, pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Pasuruan akhirnya dibatalkan. Anak-anak yang tadinya senang ketika pemerintah memulai uji coba sekolah tatap muka, tentu harus kembali bersabar. Pembelajaran harus tetap digelar secara virtual daring. Lebih-lebih ditengah penerapan PPKM level 4 sekarang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pasuruan Mualif Arif mengatakan, pihaknya harus mengikuti ketentuan pemerintah. Tak terkecuali dalam urusan pembelajaran sekolah. Baik di jenjang pendidikan SD maupun SMP. “Tentunya kami mengikuti. Sekarang ketentuan selama PPKM tetap dilaksanakan pembelajaran daring,” bebernya.
Pejabat yang akrab disapa Ayik itu menambahkan, seluruh sekolah di bawah naungan Disdikbud mematuhi ketentuan PPKM. Tidak ada sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka. Meski setelah uji coba beberapa bulan lalu, kesiapan sekolah untuk membuka pembelajaran tatap muka sudah sangat baik.
DITUNDA: Siswa di sebuah SD di Kota Pasuruan saat uji coba beberapa waktu lalu. (Foto: Dok. Radar Bromo)
“Kondisi sekarang belum memungkinkan. Jadi kami juga mengoptimalkan pembelajaran daring. Kita kan sudah punya aplikasi untuk menunjang pembelajaran daring itu,” sebutnya.
Aplikasi bernama sistem pembelajaran online terpadu (SPOT) Surapati itu memang dirancang sejak awal pandemi. Didalamnya sudah disediakan materi pembelajaran bagi anak-anak sekolah. Materi yang ada sebagian juga divisualisasikan. Berupa video. Agar pembelajaran yang berlangsung tetap menarik dan efektif bagi siswa.
“Materinya tentu juga disesuaikan dengan jenjang pendidikan,” kata Ayik.
Di samping itu, sekolah juga menerapkan pembelajaran daring dengan situs Kemendikbud RI. Ayik berharap pembelajaran daring kali ini tetap efektif. Apalagi pemkot sudah menyediakan sarana yang menunjang. Yakni berupa wifi gratis yang bisa diakses di kantor-kantor kelurahan. (tom/fun)